SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno, menghadiri pelatihan bisnis UMKM yang digelar Koperasi Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Jawa Timur, bekerja sama dengan Aliansi Komunitas Pelaku Usaha, UMKM dan Ekraf Indonesia (APUEKSI) di Gedung Serbaguna PPAD Kompleks Kodam V Brawijaya, Senin (20/3/2023).
Anas mengatakan, kehadirannya selain sebagai keynote speaker, juga ingin melihat kesiapan UMKM menyambut Ramadan sebagai bulan penuh berkah.
Menurutnya, para pelaku UMKM harus memanfaatkan momentum Ramadan dan Idulfitri dengan menyiapkan strategi bisnis yang tepat, agar produksinya maksimal terserap pasar.
“Salah satu strateginya yaitu dalam hal pengemasan atau packaging. Ketika produk UMKM sudah bagus, kemudian disertai pengemasan yang bagus pula, tentunya akan memberikan nilai tambah, sehingga menarik minat konsumen,” terangnya.
Selain itu, Anas menjelaskan, pelaku UMKM harus memaksimalkan platform digitalisasi di era perkembangan teknologi digital yang kian pesat.
“Kemudian bagaimana memaksimalkan proses transaksi digital dan pemasaran secara digital. Kemudian menggencarkan promosi,” imbuhnya.
Tokoh penggerak UMKM Surabaya tersebut mengapresiasi kegiatan Koperasi PPAD yang berupaya menggerakkan pertumbuhan UMKM di Surabaya.
“Ini harus kita support dan berikan solusi terhadap permasalahan UMKM. Karena tadi saya juga masih ada menerima keluhan UMKM sepi order e-Peken dan kesulitan untuk sertifikasi halal,” jelasnya.
“Karena itu, saya minta kehadiran Dinas Koperasi dan UMKM di setiap kegiatan pelatihan UMKM,” imbuhnya.
Kegiatan pelatihan tersebut juga dihadiri BPR Surya Artha Utama, perbankan milik Pemkot Surabaya yang menyediakan permodalan bagi pelaku UMKM melalui skema kredit dengan bunga yang sangat ringan.
“UMKM harus mempersiapkan diri dan berbenah menjadi lebih bagus secara kuantitas dan kualitas. Supaya produk mereka bisa bersaing. Siap dipasarkan dan terserap pasar. Ini yang disebut UMKM naik kelas,” tandas politisi PDI Perjuangan itu. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS