MADIUN – Sedikitnya 70 penggemar catur beradu strategi dalam turnamen catur yang digelar di lokasi fasilitas olahraga catur di jalan Abdurrahman Saleh, Kota Madiun, Minggu (6/8/2023) pagi.
Turnamen tersebut memperebutkan piala Sutardi, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Madiun, yang juga merupakan bapak asuh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Madiun.
Tak hanya diikuti kalangan dewasa, sejumlah peserta juga dari kalangan anak-anak dan remaja usia sekolah.
Sutardi mengungkapkan, selain untuk menggelorakan olahraga catur di Kota Pendekar – julukan Kota Madiun – turnamen ini juga untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 78.
“Tujuan utamanya adalah kita membangun kebersamaan, kepedulian bersama-sama teman-teman untuk cinta olahraga catur untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan negara kita yang ke 78,” jelas Sutardi.
Selain itu, lanjut dia, peringatan Hari Kemerdekaan RI juga menjadi momentum untuk memupuk jiwa nasionalisme melalui berbagai kegiatan di lingkungan masing-masing.
“Menjelang hari 17 Agustus ini kan banyak kegiatan-kegiatan di lingkungan. Itu menjadi salah satu wujud semangat kita bersama serta memupuk jiwa nasionalisme. Karena semangat nasionalisme harus terus kita kuatkan dalam rangka menjaga NKRI dari Sabang sampai Merauke. Ini yang bisa dilakukan melalui kebersamaan seperti ini,” urainya.
Politisi senior PDI Perjuangan Kota Madiun ini berharap, turnamen catur ini bisa menjadi pelecut semangat generasi muda dan melahirkan pemain-pemain catur unggulan di Kota Madiun hingga berprestasi sampai ke manca kota bahkan manca negara.
Sementara itu, Ketua Percasi Kota Madiun Satrio Teguh mengatakan, turnamen catur yang diinisiasi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Madiun Sutardi sudah kali ketiga dilaksanakan.
Turnamen ini diapresiasi karena bisa menjadi motivasi dalam mengolahragakan catur di Kota Madiun sehingga generasi tidak hanya bermain di angkringan atau bermain game saja. Tapi bisa memasyarakatkan olahraga catur di kalangan anak muda.
“Sehingga kenakalan remaja berkurang di Kota Madiun berganti dengan kegiatan positif yakni catur yang merupakan olahraga mengasah otak. Selain itu juga olahraga ini ada nilai ekonomisnya karena warung-warung laris. Jadi olahraga juga berdampak pada perekonomian,” ungkapnya.
Teguh berharap, olahraga catur bisa semakin digemari masyarakat Kota Madiun terutama generasi muda, karena sejatinya catur tergolong olahraga yang mahal.
Pun, melalui turnamen-turnamen seperti ini akan menjadi stimulus atlet catur untuk terus mengukir prestasi, sehingga ke depan Kota Madiun akan melahirkan atlet catur berprestasi kelas dunia.
“Catur itu olahraga yang murah sebenarnya, alatnya mungkin cuma 50 ribu seumur hidup. Tapi jika profesional dia akan mendapatkan rupiah yang sangat besar,” kata Teguh. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS