SURABAYA – Mayoritas pemilih dalam Pemilu 2024 nantinya, ialah generasi Z dan milenial. Generasi kelahiran antara 1981-2000-an itu memiliki peran penting dalam menentukan nasib bangsa ke depannya.
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud (TPN GM), Puan Maharani, menaruh perhatian lebih terhadap hal tersebut. Untuk itu, bertepatan sehari menjelang Hari Santri Nasional (HSN), Mbak Puan, sapaan akrabnya, menggelar silaturahim bersama kyai muda atau gus dan nyai muda atau ning, Sabtu (21/10/2023).
Pertemuan kalangan generasi Z dan milenial pesantren se-Jawa Timur di Ballroom Grand City itu berjalan gayeng. Dialog interaraktif tercipta sepanjang acara berlangsung.
“Silaturrahim antara Bu Puan dengan gus dan ning ini bukan karena menjelang Pemilu 2024 nanti, namun ini selalu menjadi agenda rutin Bu Puan setiap berkunjung di Jawa Timur,” ujar Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan yang turut mendampingi kunjungan Puan Maharani.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI itu menuturkan, kedekatan antara PDI Perjuangan dan para kyai tersebut telah terjalin sejak zaman sang proklamator, yakni kakek dari Puan Maharani, Ir. Soekarno.
Menurut Basarah, perjuangan membangun bangsa selalu berdampingin antara kaum nasionalis dan religius. Kemudian dilanjutkan oleh Ibu Megawati Sukarnoputri, dengan senantiasa melibatkan kalangan NU sebagai calon penerus pemimpin negara.
“Menjalin silaturahim dan kerja sama, menyatukan pandangan untuk gerak membangun bangsa bersama Nahdatul Ulama, di mana saja, dan kapan saja,” tuturnya.
Untuk itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pandangan dan masukan dari para gus-ning yang hadir dalam rangka membangun santriwan-santriwati di Jawa Timur.
Antara lain, perwakilan gus dari pesantren di Kediri mengingatkan untuk pemerataan pendanaan demi masa depan pesantren. Lainnya lagi, santri millenial, yang juga mengingatkan terkait peningkatan perhatian terhadap pondok pesantren ataupun yayasan agama di Jawa Timur.
Merespon hal tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan akan bergotong-royong dan bahu-membahu bersama seluruh elemen untuk pemerataan pembangunan SDM ataupun fasilitas pondok pesantren di Jawa Timur.
Sementara itu, terkait dengan Pemilu 2024, Puan mengingatkat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang dapat membawa Indonesia pada kemajuan. Utamanya dari pesta demokrasi ialah membawa perubahan untuk kesejateraan rakyat.
“Ini bukan tentang Ganjar, bukan tentang Mahfud, ataupun capres-cawapres, tetapi membangun Indonesia yang baik, guyub, rukun, tentram, dan sejahtera,” jelasnya.
Puan juga menambahkan, pemilu bukanlah soal pilihan 5 tahunan, namun perihal penentuan masa depan bangsa.
“Salah memilih pemimpin akan berdampak pada kita tidak bisa membela rakyat Indonesia. Prioritas kita adalah memperjuangankan rakyat Indonesia,” tandasnya. (yol/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS