KOTA BATU – Jelang coblosan Pilkada serentak 2020, Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Jawa Timur dan BSPN cabang di 19 kabupaten/kota telah siap mengawal pertarungan Pilkada serentak 9 Desember nanti.

“Secara prinsip BSPN daerah dan cabang sudah siapkan saksi-saksi terlatih di TPS yang akan bertugas pada pertempuran 9 Desember. Untuk saksi PPK, akan dilakukan bimtek bidang IT dalam waktu dekat,” kata Wakil Kepala BSPN PDI Perjuangan Jatim Abdi Edison di “Wisma Perjuangan” Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga: Kawal Suara Paslon Mulai Coblosan, PDIP Sidoarjo dan Gresik Gembleng Saksi Pilkada

Menurutnya, ini adalah yang pertama bimtek terhadap bidang IT di tiap-tiap cabang yang tujuannya untuk mengoperasikan sistem rekapitulasi internal Partai, ketika setelah coblos atau penghitungan suara. Kemudian menjadi alat kontrol bagi sistem yang dikembangkan KPU.

“Kalau di KPU punya aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Si Rekap), kita punya Sista Gasmonev (Sistem Saksi dan Tata Laksana Arsip, Penugasan, Monitoring dan Evaluasi),” terang Edison.

Untuk kesiapan saksi, jelas Edison, saat ini sudah sampai pada pelatihan saksi di tingkat TPS. Selain itu, BSPN Daerah juga selalu meng-up grade SDM saksi. “Nah dari 19 kota-kabupaten, kita cek di data Sista Gasmonev bahwa 17 dari 19 kota-kabupaten sudah clear,” ujarnya.

Sisanya, sebut Edison, akan tuntas dalam waktu dekat. Skema PDI Perjuangan, tambah dia, dari 19 daerah yang menggelar pilkada, ada 17 kabupaten/kota yang membutuhkan dua saksi per TPS.

Menyikapi Si Rekap KPU, tambah Edison, BSPN siap dengan apapun model yang dikembangkan KPU.

“Implikasinya bagi peserta pemilu adalah perlu memahamkan kembali pada saksi soal adanya perubahan signifikan terhadap pengistilahan form-formnya yang sekarang berubah semua namanya. Kita pun secepatnya untuk beradaptasi,” tandas Edison. (rul)