JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah minta pemerintah melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam program makan bergizi gratis (MBG).
Hal ini penting, guna meningkatkan perekonomian kelas menengah yang mengalami penurunan belakangan ini.
“Pemerintah bisa mengombinasikan program makan siang bergizi gratis untuk siswa guna meningkatkan gizi anak, sekaligus menggerakan ekonomi UMKM. Libatkan para pelaku UMKM dalam rantai pasok makan bergizi gratis,” kata Said Abdullah kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/1/2025).
“Langkah ini akan berdampak multiplayer ekonomi, sebab sektor UMKM akan menyerap produk-produk petani dan peternak. Apalagi sektor UMKM menopang tenaga kerja terbesar di Indonesia,” sambungnya.
Baca juga: MK Hapus Ambang Batas Syarat Pencalonan Presiden, Said Abdullah: Kami Tunduk dan Patuh
Said mengutarakan, menurunnya kelas menengah akan menjadi ancaman bagi Indonesia atas posisinya saat ini di upper middle income country. Sementara, menurunnya daya beli akan menjadi sumbangan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Di dalam negeri, kita menghadapi penurunnya kelas menengah dan konsumsi rumah tangga,” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan itu.
Said pun menyebut, perekonomian Tiongkok yang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia mengalami penurunan.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok 2025 di kisaran 4,5 persen, lebih rendah dari prediksi pertumbuhan Tiongkok di tahun 2024 sebesar 4,8 persen.
“Jika perekonomian Tiongkok makin melambat karena produk ekspor globalnya terpukul, maka dampaknya juga akan terasa terhadap produk ekspor Indonesia ke Tiongkok,” sebut Said.
Oleh karena itu, dia mengimbau pemerintah perlu menyiapkan strategi dalam rangka menjaga perekonomian dalam negeri pada 2025.
“Pemerintah perlu menyiapkan mitigasi resiko atas menurunnya perekonomian Tiongkok, semisal mencari negara lain sebagai pengganti ekspor ke Tiongkok yang menurun,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS