Rabu
21 Mei 2025 | 2 : 29

Saat New Normal, Pelaku Kuliner Banyuwangi Harus Punya Sertifikat Ini

pdip-jatim-taman-blambangan1

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus melakukan simulasi berbagai sektor untuk memasuki era normal baru (new normal). Dimulai dari bidang keagamaan, kemudian berlanjut ke pelayanan publik dan kini pariwisata serta kuliner.

Di antaranya, mulai melakukan simulasi di Pusat Kuliner Pintar di Taman Blambangan, salah satu ruang terbuka hijau terbesar di Banyuwangi.

”Tim terkait sudah simulasi di sentra kuliner. Protokol kesehatannya ditentukan, dan dipraktikkan. Masih ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi. Contoh kecil, misalnya, pakai face shield tapi diangkat, kemudian masker sebentar-sebentar dicopot,” papar Anas, Kamis (11/6/2020).

Di masa pandemi ini, kata Anas, pelaku usaha kuliner harus berubah. “Karena bukan hanya aspek harga dan rasa lagi yang utama, tapi juga aspek kesehatan. Ini demi kebaikan bersama,” jelasnya.

Dia menambahkan, untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik oleh pelaku usaha,  Pemkab Banyuwangi akan menerbitkan sertifikat “Sesuai Protokol Kesehatan” bagi pelaku usaha yang patuh. Sertifikat ini sekaligus sebagai syarat usaha bisa beroperasi. 

”Kami ingin memberi jaminan bagi semua konsumen, termasuk siapa pun orang yang datang ke Banyuwangi. Salah satunya dipastikan penerapan protokol kesehatan itu, yang nanti terverifikasi dan disupervisi, sehingga bisa terbit semacam sertifikat standar kepatuhan protokol,” papar Anas.

”Tapi jika di tengah jalan ada yang tidak patuh, maka sertifikat bisa dicabut dan usaha ditutup. Makanya sekarang terus dilakukan simulasi agar para pengelola usaha bisa mematuhi protokol,” imbuhnya.

Sementara itu, di sentra ”Kuliner Pintar” di Taman Blambangan, simulasi dijalankan dengan melibatkan kecamatan dan dinas terkait. 

Sejumlah protokol kesehatan yang harus dipenuhi oleh pengelola usaha seperti penggunaan masker semua staf, sarung tangan dan face shield, baik yang berada di pelayanan bagian depan maupun juru masak. Juga harus menjaga jarak aman antar pengunjung, menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer, serta disinfeksi tempat secara berkala. Pengunjung yang masuk pun dipindai suhu tubuhnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

DPRD Banyuwangi Terima Kunjungan Mahasiswa Untag, Belajar Penyusunan dan Pembahasan Perda

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menerima kunjungan studi puluhan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas ...
KOLOM

Menimbang Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2026

Oleh: Ketua Banggar DPR, Said Abdullah HARI ini, bertepatan dengan 20 Mei, sebagai hari kebangkitan nasional, ...
EKSEKUTIF

Pimpin Upacara Harkitnas, Wabup Antok Tekankan Pentingnya Menjaga Semangat Kebangkitan

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025. ...
LEGISLATIF

Soal Demo Ojol Tuntut Potongan Tarif, Puan: DPR Sedang Cari Win-Win Solution

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran ribuan pengemudi ojek online (ojol) ...
SEMENTARA ITU...

Dirham Akbar Jadi Ketua PBSI Lamongan, Fokus ke Pembinaan Atlet

LAMONGAN – Kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lamongan resmi dilantik oleh ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Minta Rekanan Peserta Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Dikaji Lagi

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) minta agar rekanan yang ...