Rabu
16 Juli 2025 | 9 : 50

Risma Minta Pedagang di Sentra PKL Tak Cepat Putus Asa

pdip-jatim-sentra-kuliner-convention-hall-surabaya

SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini mengimbau pedagang kaki lima (PKL) di sentra wisata kuliner yang dibangun Pemkot Surabaya, tidak cepat putus asa. Risma minta mereka mau terus belajar meningkatkan kualitas rasa makanan dan memperbaiki manajemen usahanya.

Imbauan tersebut disampaikan Risma, saat meresmikan sentra PKL Convention Hall di Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya, Rabu (4/1/2017).

Menurutnya, di awal-awal jualan bisa saja sepi. “Tapi jangan langsung putus asa. Saya harap panjenengan mau terus belajar dan juga menjaga kebersihan sentra PKL ini,” kata Risma.

Apalagi airnya juga bagus. Sehingga ke depannya, sentra PKL ini bisa menjadi jujugan bagi warga ekonomi menengah ke atas,” kata Tri Rismaharini dalam sambutannya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut menambahkan, sebelum menempati Sentra PKL Convention Hall, dulu ada banyak PKL berjualan di Jalan Klampis Jaya dan Jalan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo.

Ironisnya, beberapa PKL tersebut memanfaatkan lahan saluran air. Imbasnya, ketika musim penghujan, kawasan tersebut sering banjir dikarenakan fungsi saluran yang tidak maksimal.

Kini, setelah menempati sentra PKL tersebut, selain mengembalikan fungsi saluran, para pedagang juga bisa mendapat banyak keuntungan.

Salah satunya, pedagang kini bisa berjualan lebih tenang tanpa khawatir dirazia oleh personel Satpol PP dikarenakan berjualan di lahan yang tidak seharusnya. Bahkan, bila mau, pedagang bisa berjualan selama 24 jam.

“Bapak ibu bisa berjualan 24 jam dan nggak perlu takut diusir Satpol PP. Kenapa 24 jam? Karena banyak warga Surabaya yang life time nya itu sampai 24 jam. Itulah kenapa Taman Bungkul bisa ramai selama 24 jam,” ujar Risma.

Keuntungan lainnya, pedagang akan mendapatkan pelatihan untuk mengolah rasa makanan juga pelatihan dari desain produk. Dinas Kesehatan Surabaya juga akan rutin mengontrol kesehatan makanan sehingga warga yang datang ke sentra PKL tersebut, tidak perlu khawatir makanannya mengandung zat pewarna makanan ataupun pewarna tekstil.

Apalagi, pedagang juga tidak dibebani kewajiban membayar pajak untuk sekian tahun. “Pedangan hanya perlu membayar biaya sewa retribusi. Dan itu murah sekali,” kata wali kota yang juga kader PDIP Ini.

Yang menarik dari Sentra Wisata Kuliner Convention Hall ini tidak hanya menjajakan beragam makanan dan minuman. Tetapi juga ada stan khusus memasarkan handycraft hasil kerajinan warga.

Total ada 46 buah rombong, 46 unit meja dan kursi serta delapan tempat sampah. Juga ada kamar mandi dan toilet yang bersih. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Mbak Nia Ajak Masyarakat Rutin Konsumsi Ikan, Cegah Stunting dan Dukung Kecerdasan Anak

SUMENEP – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mengajak masyarakat untuk lebih rutin ...
KRONIK

Desa Lunasi PBB 100 Persen, Bupati Lukman Siapkan Insentif Pembangunan

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyapa masyarakat untuk mengoptimalkan realisasi Pendapatan Asli ...
KRONIK

Harkopnas, Untari Launching 281 Koperasi Desa Merah Putih di Bangkalan

BANGKALAN – Penasihat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno melaunching ...
EKSEKUTIF

MoU Lamongan – Pulau Morotai, Saling Tukar Produk Pertanian hingga UMKM

LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerataan ...
LEGISLATIF

Berpotensi Jadi Penyumbang Bocornya PAD, DPRD Jember Awasi Izin Papan Reklame

JEMBER – Papan reklame di Kabupaten Jember berpotensi mengakibatkan kebocoran pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini ...
LEGISLATIF

Eri Irawan: Yekape Harus Mampu Jadi Pemain Signifikan yang Mewarnai Dinamika Pasar Properti

SURABAYA – DPRD Kota Surabaya menyambut baik transformasi PT Yekape Surabaya menjadi badan usaha milik daerah ...