Sabtu
14 Desember 2024 | 1 : 43

Risma Batal DKI-1, PDIP Dinilai Ambil Keputusan Tepat

pdip-jatim-wali-kota-risma

pdip-jatim-wali-kota-rismaSURABAYA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akhirnya memutuskan mencalonkan pasangan Ahok-Djarot pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017, Selasa, 20 September 2016. Artinya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap melanjutkan masa kepemimpinannya di Surabaya.

Risma sempat digadang-gadang diusung dalam bursa pilkada Jakarta untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, gubernur yang sekarang, karena elektabilitasnya yang meroket.

Pengamat politik menilai keputusan partai banteng tersebut tepat. Sebab, Risma bisa segera berfokus pada tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya.

Kris Nugroho, dosen pengajar jurusan ilmu politik Universitas Airlangga berpendapat bahwa tindakan PDIP yang merelakan Risma menetap di Kota Pahlawan sudah benar.

Menurut dia, masa bakti Risma baru setahun sejak pelantikannya untuk kedua kali menjabat orang nomor satu Surabaya. Janji-janji politiknya belum banyak terealisasi, misalnya tentang pembenahan transportasi publik dan jalan-jalan di Surabaya.

“Tugas di Surabaya lebih penting untuk diselesaikan. Apalagi masih setahun,” tutur Kris saat ditemui di ruangannya pada Rabu, 21 September 2016.

Kris memaklumi aksi diam Risma yang tidak banyak berkomentar mengenai rencana PDIP memboyongnya ke Jakarta. Tindakan ini, kata dia, sudah tepat. “Tidak memberi janji. Kalau janji, tapi malah batal dipilih, bisa jadi kesalahan besar,” ujarnya.

Suko Widodo, dosen ilmu komunikasi Universitas Airlangga, yang juga peneliti komunikasi politik pada Pusat Kajian Komunikasi Surabaya (Puskakom), juga mengungkapkan hal senada. Dia menilai keputusan PDIP realistis.

Sukowi—sapaan akrabnya—mengatakan komitmen Risma mengemban amanah lima tahun di Surabaya harus digenapi. “Rakyat memilih dia untuk lima tahun,” ucapnya.

Itu sebabnya, kata Sukowi, Risma justru akan dinilai tidak etis apabila meninggalkan Surabaya saat masa kepemimpinannya belum mencapai setahun.

Disinggung mengenai kemungkinan Risma maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur, Sukowi justru tidak berkomentar banyak. Menurut dia, kemungkinan itu mungkin saja terjadi mengingat catatan keberhasilan Risma selama memimpin Surabaya.

Namun, Sukowi melanjutkan, selalu ada kemungkinan lain yang bisa terjadi. “Pilgub sama pilwali itu kan beda. Bisa saja sebelumnya banyak dukungan, tapi tidak begitu di lainnya,” katanya. (tempo)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Hakordia 2024, Bupati Ony Tegaskan Komitmen Anti Korupsi

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menegaskan komitmen anti korupsi. Hal itu dia ungkapkan, usai peringatan ...
KRONIK

Bupati Ipuk Bahas Penguatan Perlindungan dan Pelayanan Pekerja Migran dalam Musrenbang

BANYUWANGI – Puluhan pegiat pekerja migran Banyuwangi menggelar musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) ...
LEGISLATIF

Wujudkan “Jatim Cerdas”, DPRD Jatim Dorong Optimalisasi BPOPP

MALANG – Komisi E DPRD Jawa Timur menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan berkualitas melalui ...
LEGISLATIF

Perubahan Nama Bank BUMD, Ketua DPRD Sumenep: Dukung Pertumbuhan Ekonomi

SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep menggelar rapat paripurna pembahasan Nota ...
LEGISLATIF

Widarto: Reaktifasi Alun-Alun dan Bandara Jember Wujud Upaya Pengembangan Sektor Pariwisata

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Jember Widarto menilai reaktifasi Alun-Alun Kota Jember dan Bandara Notohadinegoro ...
LEGISLATIF

Ketua Komisi E DPRD Jatim Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Hutan di Pamekasan

PAMEKASAN – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menyerahkan bantuan kepada keluarga korban bencana ...