GRESIK – Perekonomian sedang tidak baik-baik saja. Sejumlah ibu peserta pertemuan reses anggota DPRD Gresik, Noto Utomo, mengeluhkan beratnya mengangsur cicilan untuk bayar hutang.
Hal itu terungkap saat Noto Utomo menggelar reses masa persidangan II penyerapan aspirasi dari masyarakat oleh anggota DPRD kabupaten Gresik tahun 2024 di kediamannya, kemarin.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, dalam pertemuan dengan kalangan ibu-ibu banyak yang mencurahkan permasalahannya. Salah satunya soal jeratan hutang. Pinjaman dari kolega, bank maupun pinjaman online (pinjol).
“Saya sampaikan bahwa untuk menghindari hutang yaitu dengan tidak berhutang. Kemudian menggunakan uang belanja untuk kebutuhan secukup-cukupnya,” ujar Noto Utomo.
Politisi asal kecamatan Bungah itu mengatakan, sebagai seorang ibu rumah tangga harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Dan tidak mengikuti gaya hidup yang berlebihan.
“Karena masih banyak orang hutang hanya untuk mengikuti gaya hidup yang kekinian. Beli barang elektronik, pakaian dan yang lain, tanpa memikirnya kedepannya,” ungkapnya.
Noto menambahkan, tak jarang orang yang terjerat hutang piutang harus menjual harta bendanya. Mulai kendaraan hingga rumahnya disita oleh pihak pemberi hutang.
“Kalau hutang tidak dibayar, akan terus bertambah bunganya. Ujung-ujungnya harta bendanya disita bank atau pihak lain. Sudah banyak terjadi kasus serupa,” pungkasnya. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS