PONOROGO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Bambang Yuwono, melakukan reses serap aspirasi bersama ketua kelompok petani (poktan) tembakau se-Ponorogo, Senin (5/12/2023) malam. Logos, sapaan akrabnya, mengatakan, pihaknya bakal memperjuangkan nasib petani tembakau soal Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan pada pasal terkait pengamanan zat adiktif tembakau.
RPP Kesehatan tersebut dinilai akan merugikan petani tembakau. Sebab, selama ini para petani menggantungkan hidupnya dari tembakau. “Tentu kami akan mendalami masalah itu dan kemudian memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi mereka,” ujar Logos.
Ketua DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu menjelaskan, dengan disahkannya RPP Kesehatan itu, petani tembakau akan kehilangan mata pencahariannya. Sementara, tembakau (rokok) merupakan penyumbang pajak tertinggi di Indonesia.
“Sebagai komunitas petani tembakau pasti ada banyak masalah seperti RPP Kesehatan yang dikhawatirkan tembakau mengandung psikotoprika. Kalau terjadi, teman-teman di Ponorogo malah se-Indonesia, akan jadi masalah besar,” lanjutnya.
Tidak hanya memperjuangkan nasib petani tembakau untuk menolak disahkannya RPP Kesehatan, politisi PDI Perjuangan itu juga mendukung produktivitas petani tembakau dengan memberikan alat-alat pertanian.
“Walaupun belum menyeluruh, tapi itu setidaknya wujud kepedulian kami. Kita undang mereka ke sini untuk silaturahim dan apa yang jadi keresahan mereka,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, calon anggota lesgislatif (caleg) DPR RI Dapil Jatim VII, Novita Hardini, mengungkapkan bahwa serap aspirasi itu menjadi modal penting baginya untuk melenggang ke kursi DPR RI.
“Serap aspirasi warga ini jadi penting, modal besar bagi saya nantinya jika sudah menerima amanah dari masyarakat untuk berjuang di ranah legislatif,” terangnya.
Novita juga menegaskan, bersama Logos, dirinya berkomitmen untuk saling bersinergi, apabila terpilih menjadi DPR RI.
“Terima kasih kepada Pak Logos yang telah memberikan peluang untuk aspirasi ketua tembakau yang ada di Ponorogo. Misal mereka terancam dengan RPP Kesehatan, ini sangat merugikan tidak hanya warga Ponorogo, juga ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS