
JAKARTA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) semakin stabil.
Pada situs Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU yang diakses pagi ini, data yang masuk sudah hampir 50 persen.
Hasto menilai kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 akan semakin dikukuhkan dengan proses rekapitulasi manual berjenjang oleh KPU. Sebab rekapitulasi berjenjang adalah dasar bagi KPU untuk menentukan hasil akhir pesta demokrasi.
“Proses rekapitulasi manual secara berjenjang, semakin memastikan kemenangan pasangan calon Jokowi-KH Ma’ruf Amin,” kata Hasto, dalam keterangan tertulis kepada media, Senin (29/4/2019).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengatakan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei tidak pernah meleset karena bertumpu pada metode ilmiah. Sampai saat ini, Jokowi-Ma’ruf unggul atas Prabowo-Sandi dengan selisih suara lebih dari 18,5 juta.
“Sekali lagi terbukti bahwa QC tidak pernah meleset karena bertumpu pada metode ilmiah, dan sangat akurat, karena seluruh data diambil berdasarkan dokumen otentik C1 Plano. Hasilnya, kemenangan rakyat semakin mengukuhkan kepemimpinan Jokowi-KH Ma’ruf Amin dengan selisih suara diperkirakan lebih dari 18.5 juta suara,” ujarnya.
Sementara itu, data penghitungan suara pilpres yang dimuat Situng KPU yang ditampilkan pada portal pemilu2019.kpu.go.id masih terus bergerak.
Hingga Senin (29/4/2019) pukul 07.15, data yang masuk mencapai 405.374 TPS dari total 813.350 TPS. Jika dipersentasekan, jumlah tersebut mencapai 49,84 persen.
Hasil Situng sementara ini menunjukkan, pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul 56,19 persen. Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan suara 43,81 persen.
Sementara ini, Jokowi-Ma’ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, hingga Papua. Sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatra Barat, Jambi, Aceh, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS