SURABAYA – Komisi C DPRD Surabaya mengimbau pemerintah kota menimba pengalaman terkait proyek angkutan massal cepat (AMC) berupa trem ke Kota Palembang.
Sebab, Pemkot Palembang saat ini sedang melaksanakan proyek angkutan jenis light rail transit (LRT) sepanjang 24,5 kilometer dengan biaya APBN.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri mengatakan, proyek LRT Palembang anggarannya Rp 11,5 triliun. Sampai hari ini progress-nya sudah 30 persen dan ditargetkan selesai 2018 sebelum even Asian Games dimulai.
Ikhwal proyek angkutan massal berbasis rel itu dia ketahui setelah Komisi C DPRD Surabaya melakukan kunjungan kerja ke Palembang, pekan lalu. Kunker di ‘Kota Pempek’ itu dilakukan terkait masih belum jelasnya proyek trem di Kota Surabaya.
Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Cak Ipuk ini menilai, upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya masih belum maksimal dibandingkan Palembang.
Pemkot setempat, ungkapnya, mampu meyakinkan pemerintah pusat, sehingga proyek yang nilainya lebih besar ketimbang Surabaya itu bisa diakomodir.
“Ternyata upaya mereka memang sangat gigih dan luar biasa. Mereka berusaha masuk ke semua lini, semua kementerian disurati, hingga presiden. Seakan-akan menangis dengan alasan rasio kemacetan sudah tinggi, sementara APBD-nya tidak cukup,” urai Syaifuddin, kemarin.
Tanpa bermaksud membandingkan dengan upaya Pemkot Surabaya, dia berpendapat, jika dinas teknis Pemkot Palembang sangat memahami soal transportasi, dan piawai dalam pemaparan.
“Sampai akhirnya diundang untuk presentasi di depan presiden, dan kemudian keluarlah perpres-nya,” ujar legislator yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Selain itu, imbuh Cak Ipuk, dalam upaya merealisasikan proyek LRT, Pemkot Palembang melibatkan peran Pemprov Sumatera Selatan.
Awalnya, pemprov setempat mengajukan MRT sebagai moda transportasi di Palembang, namun akhirnya diputuskan jenis LRT sesuai kebijakan nasional kemenhub.
Oleh karena itu, pihaknya bakal berbagi pengalaman dengan Pemkot Surabaya melalui dinas terkait, soal hasil kunker ke Palembang.
Misalnya, semangat dan kesiapannya sampai pada persoalan jaringan utilitas, yang disiapkan sendiri. Sehingga pemerintah pusat merasa tidak ada kendala apapun saat mengucurkan anggaran pembangunannya.
“Dan kondisinya memang pas, dengan adanya momen Asian Games yang akan digelar di sana,” tambah dia.
Sebelumnya, kalangan anggota dewan pesimistis proyek trem bisa selesai di akhir tahun 2017 sebagaimana pernah disampaikan Pemkot Surabaya. Pasalnya, anggaran yang akan dibiayai kemenhub itu ternyata di pertengahan jalan tidak ada dana sama sekali.
Proyek AMC di Surabaya sendiri sebenarnya masuk dalam Rancangan Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bappenas tahun 2015-2019. Namun, dari hasil konsultasi Komisi C DPRD Kota Surabaya ke Kemenhub ternyata dana proyek belum disiapkan sama sekali. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS