SUMENEP – Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang melanda perairan Kabupaten Sumenep sejak akhir Desember 2022, menyebabkan keberangkatan kapal di Pelabuhan Kalianget ke sejumlah rute kepulauan ditunda.
Ratusan penumpang yang berasal dari Masalembu, Sapeken, Kangean, Raas, dan Arjasa tertahan di Pelabuhan Kalianget. Sudah dua pekan mereka tinggal di Pos penampungan Pelindo dan Pos Kecamatan Kalianget.
Melihat kondisi seperti itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, menyediakan rumah tempat tinggalnya untuk calon penumpang kapal yang tertahan di Pelabuhan Kalianget.
“Badai yang belum mereda ini, telah membuat saudara-saudara kami tertahan. Atas nama konstituensi kami menyediakan rumah tinggal dan seluruh kebutuhan priemer warga hingga badai mereda dan kapal transportasi kembali beroperasi,” ujar Darul di Sumenep, Selasa (3/1/2023).
Darul juga menyampaikan, kerja-kerja kerakyatan dan kemanusiaan merupakan keniscayaan bagi setiap politisi. Politisi tidak hanya berkutat dengan tugas, yaitu pengawasan, penganggaran, dan perundang-undangan. Politisi juga punya tanggung jawab moral untuk memerhatikan dan mendengarkan aspirasi konstituennya.
“Rutinitas semacam ini menjadi niscaya bagi setiap legislator yang memiliki pertalian moril antara warga yang pernah memilih dan dirinya yang pernah dipilih sebagai perwakilan,” jelasnya.
Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu, berharap, di tengah kondisi badai yang belum reda dan terlantarnya warga kepulauan di Pelabuhan Kalianget, semua pihak untuk bergandeng tangan, memberikan bantuan.
“Berbagi empati adalah jalan bakti untuk tunaikan tugas suci. Hidup membaur di rumah tinggal bersama warga pulau yang tengah bertandang ke sumenep kebahagian yang tak sebanding dengan apapun. Makan bersama tanpa memilih kelas sosial dan afiliasi politik keseharian kami yang tak kami anggap istimewa hingga memerlukan publikasi apalagi pamrih,” terangnya.
Lebih lanjut, Wakabid Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Sumenep itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu warga kepulauan yang tertahan di Pelabuhan Kalianget.
“Sebab itulah tali hubungan moril kami warga kepulauan di ‘tanah rantau’. Kami juga mempersilakan, jika saja ada warga masyarakat Masalembu yang tinggal di Pelabuhan Kalianget untuk bergabung ke rumah tinggal kami. Di rumah sudah ada 49 orang dewasa, 4 di antaranya adalah anak-anak,” terangnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS