JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah lebih memperhatikan nasib guru honorer. Khususnya bagi para guru yang telah lama mengabdi.
Dia mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan afirmasi terhadap guru honoror yang mengikuti seleksi aparatur sipil negara (ASN) dengan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Namun, Puan berharap afirmasi tersebut semakin ditambah, agar proses pengangkatan para guru honorer yang sudah lama mengabdi, bisa dipercepat.
“Kami mendorong agar pemerintah semakin mempermudah seleksi untuk guru honorer yang telah lama mendedikasian dirinya untuk mendidik anak-anak kita,” kata Puan Maharani terkait peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 dan Ulang Tahun ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Untari: Guru Adalah Tonggak Penjaga Etika dan Edukasi bagi Seluruh Siswa
Tambahan afirmasi dalam seleksi PPPK, dinilai Puan, akan menjadi bentuk penghargaan negara terhadap dedikasi guru honorer. Sebab seperti diketahui, kesejahteraan guru-guru honorer terbilang masih sangat kecil.
“Banyak sekali kita dengar bagaimana perjuangan guru-guru honorer, khususnya di daerah pelosok negeri, yang gajinya bahkan tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya,” ujarnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini minta pemerintah segera merealisasikan komitmen untuk memberikan kesejahteraan yang merata kepada seluruh guru. Puan menegaskan DPR RI akan terus mengawal setiap kebijakan pemerintah terkait guru.
“Salah satu fungsi pengawasan DPR dalam masa sidang ini diarahkan kepada pengawasan terhadap program satu juta guru PPPK tahun 2021. DPR akan memastikan pendistribusian guru secara merata agar permasalahan kekurangan dan pemerataan guru di setiap jenjang dapat terselesaikan,” jelas Puan.
Untuk mengurangi kekurangan guru, DPR RI mendorong agar kuota pengangkatan guru honorer sebagai ASN diperbanyak. Puan menilai pemerintah daerah dapat melakukan efisiensi anggaran terhadap hal yang belum terlalu penting agar dananya bisa dialokasikan untuk penambahan guru.
“Kami memahami adanya keterbatasan kuota setiap daerah untuk pengangkatan guru honorer sebagai ASN. Tapi semua kembali lagi kepada komitmen kita untuk mengangkat harkat para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini,” kata cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
Dalam peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November ini, dia mengapresiasi jasa para guru dalam mendidik putra/putri bangsa. Puan juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk PGRI.
“Selamat Hari Guru Nasional tahun 2021 dan selamat hari ulang tahun ke-76 PGRI. Bangkit guruku, maju negeriku,” ucapnya.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun bersyukur kini kesejahteraan guru berangsur membaik. Meski begitu, Puan mengingatkan masih banyak guru yang belum mendapatkan kesejahteraan layak, khususnya guru-guru honorer.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan bangsa. Dedikasi mereka adalah perjuangan tanpa batas yang tak kenal kata menyerah. Maka sudah menjadi kewajiban negara untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi para guru,” tuturnya.
Puan juga menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi seluruh guru yang selama hampir 2 tahun ini terus berkomitmen mendidik dan mencerdaskan generasi penerus bangsa di tengah tantangan Pandemi Covid-19. Ia menyadari, tugas guru dalam mengajar anak didiknya di era Covid-19 tidak mudah.
“Di tengah keterbatasan fasilitas serta sarana dan prasarana saat pembelajaran jarak jauh, khususnya di daerah-daerah yang kesulitan jaringan internet, bapak/ibu guru tidak menyerah dan penuh tekad memastikan putra/putri kita bisa mendapatkan pendidikan sebaik-baiknya,” ucap Puan.
“Terima kasih untuk para guru atas baktinya selama ini. Tetap semangat dalam mengokohkan pendidikan bangsa,” tutupnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS