JAKARTA – Sekretaris Kabinet Pramono Anung menilai, bahwa perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini tidak mudah dilewati lantaran masih dalam keadaan pandemi.
Namun, bagi mantan Sekjen PDI Perjuangan tersebut, kebijakan peniadaan mudik pada Lebaran kali ini bukan berarti menghilangkan silaturahmi dengan keluarga.
Menurut Pramono, Hari Raya Idul Fitri tahun ini memang dilalui dengan tidak gampang, karena pemerintah telah mengeluarkan larangan untuk tidak mudik yang merupakan tradisi yang sudah melembaga di masyarakat.
“Namun dengan tidak mudik bukan berarti kita akan kehilangan kesyahduan, kebersamaan, silaturahmi dari peristiwa Hari Raya Idul Fitri ini,” kata Pramono Anung, Jumat (14/5/2021).
Dia menyebut, momen Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah dilalui umat Muslim masih di tengah suasana pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijakan peniadaan mudik untuk menekan laju penyebaran virus corona.
“Tentunya kita harus mematuhi larangan untuk tidak mudik, sekaligus untuk melawan pandemi Covid-19. Jangan sampai kita kemudian membawa virus kepada keluarga, orang-orang yang kita kasihi di kampung halaman kita,” tuturnya.
Ayahanda Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana ini mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada dalam menghadapi pandemi yang masih melanda bumi ini. Jangan sampai lengah dengan virus corona.
“Atas nama pribadi, atas nama lembaga Sekretariat Kabinet, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mudah-mudahan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah ini kita bisa lalui dengan baik, dan sekaligus jangan sampai kita lengah untuk melawan pandemi Covid-19,” ucapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS