JAKARTA – PDI Perjuangan menargetkan menang 60 persen dari 270 daerah yang melaksanakan Pilkada 2020. “Dari keputusan yang lalu disampaikan Pak Djarot Syaiful Hidayat saat kongres, kami targetkan sekurang-kurangnya 60 persen,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor DPP, Jakarta, Senin (23/12/2019).
Namun, pihaknya tak semata-mata melihat hasil di Pilkada 2020. Menurut Hasto, gelaran pemilihan umum menjadi momentum untuk konsolidasi partai.
“Yang penting bagi kami bukan targetnya, tapi pilkada ini momentum untuk konsolidasi partai,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Hasto, PDI Perjuangan akan memerhatikan bagaimana dinamika dan pemetaan politik di Pilkada 2020 mendatang. “Ini akan kami lihat sesuai dinamika politik, pemetaan politik, dan bagaimana seluruh proses itu berjalan,” jelas Hasto.
Dia pun mencontohkan Pilgub Jawa Timur 2018, di mana saat itu calon yang diusung PDIP kalah. Namun, lanjut Hasto, PDI Perjuangan berhasil meraup banyak suara di Jatim saat Pileg 2019.
Menurutnya, hal itu dapat terjadi karena konsolidasi partai yang baik. “Karena kami menggunakan momentum untuk konsolidasi partai, maka pilgub sebagai sarana untuk mempersiapkan pileg,” katanya.
“Hasilnya, pileg kami menang di Jawa Timur. Itu sebagai sebuah contoh bahwa konsolidasi lebih penting. Masalah jadi atau tidak, itu rakyat yang menentukan,” lanjut Hasto.
Soal calon kepala daerah yang akan diusung PDIP dalam Pilkada 2020, ungkap Hasto, kemungkinan akan diumumkan dalam Rakernas pada Januari 2020. Alasannya, adalah untuk mensinergikan mereka yang diusung dalam pilkada dengan anggota dewan yang telah terpilih.
“Sehingga calon-calon kepala daerah yang nanti diusung PDI Perjuangan akan menambah seluruh kekuatan perubahan dari anggota dewan dan kepala daerah yang kita miliki untuk bergerak membangun semangat Berdikari,” kata Hasto.
Dalam Rakernas mendatang, PDI Perjuangan juga akan membahas mengenai strategi pilkada serentak. Menurut Hasto, harus ada kesatuan gerakan dan komitmen dalam mewujudkan kemakmuran.
“Harus ada kesatuan gerakan dan satu komitmen dalam semangat Berdikari dan mewujudkan jalan kemakmuran itu, dan itu sekali lagi berakar kuat pada kebudayaan kita, berakar kuat dari apa yang kita miliki sebagai bangsa,” jelas Hasto. (goek)