Selasa
26 November 2024 | 4 : 54

Perkuat Budi Pekerti Siswa, Bunda Renny Perjuangkan Masuk Kurikulum Sekolah di Jatim

PDIP-Jatim-Reny-15072024

SURABAYA – Memasuki tahun ajaran baru 2024/2025, Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Renny Pramana, menegaskan bahwa pihaknya tengah mendorong agar mata pelajaran budi pekerti dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Provinsi Jatim.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, saat ini aspek budi pekerti hampir tidak dimiliki oleh siswa dan banyak siswa yang cenderung tidak santun dalam bersikap sehingga perlu adanya pendidikan budi pekerti di sekolah.

“Anak-anak ini sekarang lebih mengutamakan gadget dibandingkan itu (budi pekerti). Saya sedang memperjuangkan agar pelajaran budi pekerti bisa diberikan di SD, SMP dan SMA dalam kurikulum sekolah,” ujarnya.

Untuk itu, perempuan yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan itu mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan dinas terkait dan kepala cabang dinas di tingkat kabupaten/kota agar kurikulum nantinya dapat berlaku dengan memuat pelajaran budi pekerti.

“Sama-sama kami dorong budi pekerti ada di kurikulum yang akan berjalan melalui Perda. Komisi E juga sudah roadshow ke dinas bersamaan sosialiasasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) dari Ngawi sampai Probolinggo untuk mengkomunikasikan hal tersebut. Mereka merespon dengan baik dan siap membersamai,” jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang telah dimulai pada hari ini, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut berpesan agar MPLS dilangsungkan dengan kegiatan yang positif dan mengedepankan anti-bullying di sekolah.

“Guru harus lebih aktif mengawasi kegiatan siswanya. Orang tua juga tidak boleh melepaskan anaknya begitu saja. Siswa harus dibekali, kalau ada sesuatu sekecil apapun bisa melapor termasuk bullying,” tuturnya.

Legislator dari Dapil Jatim VIII (Kediri, Kota Kediri) tersebut meminta agar pihak sekolah dan orang tua dapat lebih aktif untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama agar persoalan bullying tidak terjadi secara terus-menerus.

“Siswa menghabiskan waktu di sekolah beberapa jam, guru dan orang tua harus perlu saling berkomunikasi untuk mengawasi siswa dan anak di sekolah sehingga persoalan bullying tidak akan terjadi jika komunikasi terus berjalan,” tandasnya. (yol/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...