BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak para pemuda untuk terus mengembangkan dunia usaha ekonomi kreatif. Hal itu disampaikannya saat menghadiri dialog peringatan Sumpah Pemuda yang dilaksanakan di Hotel Aston Banyuwangi, Kamis (28/10/2021).
Ipuk mengatakan, berdasarkan data Sensus Penduduk Tahun 2020, sebanyak 53 persen atau sekitar 90 juta penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda. Dengan potensi ini, kemajuan sektor ekonomi kreatif di Indonesia sangatlah besar dengan generasi muda muda sebagai motornya.
“Generasi muda dengan segala semangat dan ide-idenya merupakan sumber daya produktif. Lewat kreasinya, anak-anak muda dapat memajukan perekonomian negara ini dengan karya-karya kreatifnya,” kata Ipuk.
Bupati perempuan dari PDI Perjuangan tersebut menambahkan, ekonomi kreatif telah menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Dengan tumbuhnya pariwisata di Banyuwangi membuat ekonomi kreatif turut berkembang, sehingga memberikan nilai tambah terhadap pembangunan pariwisata itu sendiri.
”Saat ini peluang untuk mengembangkan ekonomi kreatif seperti fesyen, seni pertunjukan, kriya, kuliner, flm, dan musik sangat terbuka lebar seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. Karena itu, kita sangat mengharapkan kontribusi anak-anak muda agar dapat mengembangkan sektor ekonomi kreatif ini lebih masif lagi,” jelas Ipuk.
Ipuk menjelaskan, pemerintah Banyuwangi sendiri terus berupaya memfasilitasi berbagai ruang anak-anak muda Banyuwangi untuk mengembangkan ekonomi kreatif, dengan pendekatan digitalisasi sehingga pelaku ekonomi kreatif dapat kian mahir teknologi.
”Pemerintah Banyuwangi berupaya memberikan stimulus dengan berbagai pelatihan ekonomi kreatif, yang kami gelar dengan mendatangkan para mentor dan praktisi yang berpengalaman. Kami berikan pendampingan hingga usaha mereka berjalan,” terang Ipuk.
Dialog kepemudaan itu diikuti 100 anak muda yang terdiri atas mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi pemuda lintas agama di Kabupaten Banyuwangi. Mereka saling berbagi motivasi dan berbagai pengetahuan tentang kewirusahaan hingga digitilisasi usaha.
Narasumber yang dihadirkan sangat beragam, mulai politisi, praktisi IT, akademisi, hingga pelaku usaha. Di antaranya Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara; dosen UNAIR Banyuwangi, Arif Habib Fasya; praktisi keamanan Informasi Digital, Abang Suluh Husodo, dan pelaku pariwisata sekaligus pelaku usaha kuliner, John Eva.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, sebagai salah satu narasumber juga turut menyuntikkan semangat bagi para pemuda agar dapat berfikir kreatif dan inovatif, sehingga dapat menjadi motor penggerak ekonomi di masa pemulihan ekonomi seperti saat ini.
“Untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi, peran pemuda sangat dibutuhkan, utamanya kreativitas dan teknologi untuk mendorong ekonomi bergerak,” kata Made.
Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi tersebut menambahkan, pemuda juga dapat berkreasi untuk memajukan daerahnya masing-masing. Dengan bakat serta ketertarikan mereka, banyak yang bisa dilakukan untuk menggerakkan desanya.
“Di zaman global semacam ini, siapapun berpeluang asal bisa kreatif dan memamanfaatkan IT. Misalnya, yang ada di desa bisa sinergi dengan Bumdes dengan memanfaatkan digital untuk mempromosikan potensi desanya,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS