Selasa
28 Oktober 2025 | 8 : 42
  1. /
  2. KABAR CABANG
  3. /
  4. Peringati Bulan Bung Karno,...

Peringati Bulan Bung Karno, Banteng Sumenep Gelar Doa Bersama dan Potong Tumpeng

PDIP-Jatim-Abrari-06062023

SUMENEP– Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep menggelar doa bersama dan potong tumpeng dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno. Acara tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa Proklamator RI Ir. Soekarno.

Acara yang dilangsungkan di Pendopo Keraton Sumenep, Selasa (6/6/2023), dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep, Abrari, Bendahara DPC PDI Perjuangan Sumenep, H Zainal Arifin, Ketua Bamusi, KH. Qusyairi dan ratusan kader serta bakal calon legislatif (Bacaleg) dari PDI Perjuangan Sumenep.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep sekaligus penanggung jawab kegiatan Bulan Bung Karno, Abrari, mengatakan, acara doa bersama dan potong tumpeng digelar untuk mendoakan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Karena pada bulan Juni merupakan bulan kelahiran dan wafatnya Bung Karno.

“Apa yang hari ini kita lakukan tidak lain adalah bentuk penghormatan kita kepada Bung Karno sebagai proklamator dan pahlawan bangsa,” ujar Abrari.

Menurut Abe, panggilan akrab Abrari, Bung Karno tidak sekadar membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tapi Bung Karno juga menyelamatkan makam perawi hadist sahih, yakni Imam Bukhori di Moskow.

“Pada saat itu, Pak Karno mengancam jika makam Imam Bukhari belum ditemukan, maka beliau tidak akan datang ke Rusia. Dan Rusia takut, sehingga makam Imam Bukhori tetap ada sampai saat ini. Itulah salah satu jasa keagamaan yang ditinggalkan Pak Karno,” jelasnya.

Selain itu, Bung Karno juga berjasa dalam menyelamatkan kampus ternama di dunia, yaitu kampus Al-Azhar di Mesir. Waktu itu, Presiden Mesir berencana menutup kampus Al-Azhar. Namun, Bung Karno juga mengancam jika kampus Al-Azhar ditutup, maka Soekarno tidak akan datang ke Mesir.

“Berkat ancaman Pak Karno itu, kampus Al-Azhar tidak jadi ditutup dan tetap berdiri kokoh sampai sekarang,” imbuhnya.

Karena itu, Abe mengajak seluruh kader PDI Perjuangan Sumenep untuk melestarikan apa yang telah dilakukan oleh Putra Sang Fajar itu. Sebab, PDI Perjuangan tidak semata-mata urusan nasionalisme dan kebangsaan, tetapi juga urusan religiusitas.

“Makanya, PDI Perjuangan Sumenep merasa penting dan perlu didengar oleh siapapun bahwa PDI Perjuangan tidak hanya pro nasionalisme, tetapi juga menganggap penting adanya konsep religiusitas kebangsaan kita,” tandasnya. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Perkuat PAD Jawa Timur, Fraksi PDI Perjuangan Usulkan Grand Design Pariwisata

SURABAYA — Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mendorong Pemprov Jatim menyusun grand design pengembangan sektor ...
LEGISLATIF

Elvira Yuliati Sosialisasi Perda, Dinas Sampaikan 2 Minggu Sekali Update Info Lowongan Kerja

GRESIK – Anggota DPRD kabupaten Gresik Elvira Yuliati atau Vetty mendorong Dinas Tenagakerja (Disnaker) lebih masif ...
EKSEKUTIF

Jadikan Dilem Wilis Kawasan Kampus, Ide Bupati Trenggalek Disambut Positif Rektor UT

TRENGGALEK – Cita-cita besar Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin untuk menjadikan kawasan Dilem Wilis sebagai ...
LEGISLATIF

Agus Wicaksono Gandeng DPMPTSP Jatim Fasilitasi UMKM Dapatkan Nomor Induk Berusaha

LUMAJANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Sadar ...
SEMENTARA ITU...

Pemkot Surabaya Beri Apresiasi kepada 69 Pemuda-pemudi Berprestasi

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di halaman Balai ...
LEGISLATIF

Fuad Benardi: Merawat Lingkungan Bagian dari Nasionalisme

DI tengah gemerlap lampu kota yang tak pernah padam dan derau kendaraan yang tiada henti, Surabaya menyimpan ...