SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengirimkan bantuan untuk korban musibah bencana alam di Garut, Sumedang, dan Sampang. Jumat kemarin.
Wali Kota Tri Rismaharini menjelaskan, Jika sehari sebelumnya bantuan yang dikirimkan berasal dari Pemkot Surabaya, maka bantuan yang disalurkan kali ini hasil partisipasi warga yang dikumpulkan melalui posko bantuan bencana alam di Taman Surya.
Bantuan yang disalurkan berupa pakaian dan bahan makanan seperti, mie siap saji, minyak goreng, beras, air bersih, susu kaleng, pakaian layak pakai, dan obat-obatan ringan.
“Bantuan yang diberangkatkan hari ini berasal dari masyarakat, sekolah, RT/RW, puskesmas, dan internal pemkot. Untuk bantuan berupa uang telah terkumpul sebanyak 300 juta rupah, nantinya akan dibagi rata untuk saudara kita yang ada di Garut dan Sumedang,” jelas Risma.
Kader PDI Perjuangan ini juga berpesan kepada petugas yang berangkat, untuk tetap melakukan komunikasi dengan satuan yang ada di Surabaya. Jika nantinya tenaga mereka dibutuhkan di sana, maka satuan yang berangkat diharapkan tidak pulang terlebih dahulu, dan nantinya Pemkot Surabaya akan kembali mengirimkan pasukan bantuan.
Bantuan ini dikirimkan melalui lajur darat menggunakan dua truk. Sedangkan untuk bantuan tenaga medis, Pemkot Surabaya belum menambahkan lagi.
“Pemkot belum mengirimkan tenaga medis. Tapi nanti ketika diminta, kami segera mengirimkan bantuan medis ke Garut, Sumedang atau Sampang,” ujarnya.
Pemkot Surabaya sendiri, kata Risma, terus berusaha mengantisipasi bencana di Kota Pahlawan akibat adanya perubahan iklim secara ekstrem di Indonesia belakangan ini.
Pihaknya akan mengerahkan petugas di lapangan untuk melakukan pengerukan sungai dan memangkas pohon yang tidak standar untuk meminimalisasi korban.
“Kami berupaya agar tidak ada bencana di Surabaya dengan melakukan langkah-langkah. Saluran 24 jam kita keruk. Terus ranting pohon setiap hari kita potong. Nah, sekarang kita tinggal berdoa saja,” tutur Risma.
Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menambahkan, rencananya Sabtu (1/10/2016), pemkot akan melakukan doa bersama di Balai Kota.
“Nanti yang agama Islam, Hindu, Budha dan Kristen akan kami minta untuk doa bersama, agar diberi pertolongan kepada yang maha kuasa,” ujarnya.
Dia mengaku juga telah mengistruksikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk melakukan pengecekan pada bilboard reklame bersama tim dari perguruan tinggi.
Untuk pompa air, diganti dengan kapasitas menyedot air lebih besar dari 1,5 kubik kini menjadi 3 kubik. Juga di rumah pompa difasilitasi dengan closed circuit television (CCTv) untuk mengetahui debit air.
“Kamera CCTV ini untuk mengetahui rumah pompa berfungsi atau tidak agar segera dilakukan tindakan bila ada genangan,” paparnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS