JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tengah membagikan 9 mobil dinas baru jenis Mitsubishi Pajero Sport seharga Rp 5 Milliar untuk sembilan orang pejabat Forkopimda. Hal tersebut menuai sorotan publik, tak terkecuali dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Edi Cahyo Purnomo, menilai kebutuhan mobil dinas untuk pejabat Forkopimda itu sebenarnya dinilai sah-sah saja. Namun, pihaknya ingin mempertanyakan mengapa harus membeli mobil-mobil baru yang sifatnya tidak mendesak dan bukan skala prioritas.
Menurut Edi, ada program yang jauh lebih mendesak, menjadi prioritas, dan sudah lama dinanti-nanti oleh masyarakat. Salah satunya pencairan insentif kepada 25.000 guru mengaji se-Kabupaten Jember.
“Mengapa tidak memprioritaskan insentif 25 ribu guru ngaji saja. Itu salah satu janji pemerintah, dan itu lebih mendesak ketimbang beli mobil baru,” ujar Edi, Jum’at (18/8/2023).
Selain soal insentif guru mengaji, Ipung, sapaan akrabnya, juga menyoroti kelanjutan Program Jember Bersih Tertib Nyaman atau J-Berteman, yang hingga kini belum diketahui ujungnya.
J-Berteman, yang dialokasikan sekitar Rp46 miliar itu sempat digadang-gadang mampu menekan angka pengangguran di Jember pasca-Covid, serta persiapan pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi.
Ipung menilai, program J-Berteman dan insentif guru mengaji merupakan program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan di masyarakat Jember.
Karena itu, pihaknya begitu menyayangkan jika pemerintah daerah lebih memprioritaskan membeli mobil baru yang keseluruhan ditaksir mencapai Rp5 miliar lebih itu, ketimbang menyeriusi program-program yang statusnya kini masih terkatung-katung.
“Program yang terkait langsung dengan urusan kerakyatan harusnya didahulukan. Banyak, bukan hanya J-Berteman dan insentif guru ngaji saja. Ada ratusan gedung sekolah kita yang juga menunggu diperbaiki,” tandasnya. (alfian/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS