Jumat
09 Mei 2025 | 5 : 27

“Pemimpin Hebat Muncul dari Dialektika dan Pergulatan dengan Rakyat”

pdip-jatim-hasto-pembekalan-caleg-dpr

DEPOK – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta para calon anggota legislatif (caleg) mencetak sejarah untuk memenangkan pasangan Capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Caranya, caleg bergerak ke masyarakat, masuk ke ruang-ruang publik dan hadir di tengah masyarakat.

“Kuncinya bergerak ke bawah, ke masyarakat. Sampaikan salam dari Ibu Megawati, salam dari Pak Jokowi. Jadikan Bung Karno, Ibu Mega, dan Pak Jokowi sebagai narasi perjuangan dengan bergerak ke rumah-rumah rakyat,” kata Hasto, Jumat (26/10/2018).

Ajakan itu telah disampaikan di depan calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDI Perjuangan yang mengikuti Sekolah Partai, kemarin. Pembekalan terhadap caleg DPR  itu berlangsung di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

Hasto menambahkan pemimpin hebat muncul dari dialektika dan pergulatan dengan rakyat. Proklamator, Bung Karno lahir dari pergulatan di tengah rakyat, menyelami kebatinan rakyat yang saat itu terjajah, dan menyajikannya lewat tulisan penuh semangat juang.

Dia juga berkisah dan berbagi kiat tentang kepemimpinan Jokowi yang berhasil hadir bersama rakyat sehingga dipercaya menjadi wali kota, gubernur hingga menjadi presiden.

Jokowi mengatakan, kuncinya tulus menyapa rakyat dengan menyalami mereka. “The power of salaman. Kebiasaan beliau tak habis ketika beliau jadi presiden sekalipun. Maka anda pun harus bisa mengikuti demikian saat datang ke rumah-rumah,” pinta Hasto.

Dia mengakui tidak mudah menjadi caleg di pemilu dengan nuansa liberal seperti saat ini. Namun harus selalu diingat, PDIP adalah partai dengan sejarah panjang, telah mengalami berbagai peristiwa yang menggembleng mentalitas kadernya.

PDIP kini tetap kuat dengan basis massa solid, dengan kekuatan Soekarnois di belakangnya Artinya, lanjut Hasto, para caleg harus memiliki disiplin dan loyalitas yang semangatnya tak pernah mudah luruh.

Dia juga menceritakan pengalaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada masa lalu yang selalu berusaha dihambat kekuasaan, namun terus setia dengan perjuangan ideologis lewat partai.

“Bu Mega dalam masa sulit pernah berkampanye di Demak. Saat itu tidak ada yang berani datang, paling hanya sekitar 50 orang. Saat itu loyalis Bu Mega hanya berani mendengar pidato Ibu dari balik pintu dan jendela rumahnya. Itulah perjuangan dan proses jadi pemimpin. Jangan kecil hati,” tutur Hasto. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

PEREMPUAN

Mbak Nia Dorong Penguatan Posyandu Lewat Kolaborasi dan Insentif Kader

SUMENEP – Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mendorong penguatan peran Posyandu melalui sinergi ...
SEMENTARA ITU...

Dukung Program Swasembada Pangan, Bupati Fauzi Blusukan Tanam Padi Bersama Petani

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menunjukkan komitmennya memperkuat ketahanan pangan sebagai upaya ...
EKSEKUTIF

Bupati Lukman Terima Keluhan Aliansi Guru Honorer, Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik

BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan aspirasi dan ...
KRONIK

BEC Angkat Tradisi ‘Ngelukat’ Osing, Masyarakat Antusias Ikuti Audisi

BANYUWANGI – Agenda wisata Banyuwangi Festival terus digeber Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Tahun ini, ...
KRONIK

Pekerja Warkop Prostitusi Positif HIV, Pemkab Ponorogo Tutup Permanen hingga Pulangkan ke Daerah Asal

PONOROGO – Sebanyak 13 dari 29 pekerja di warung kopi prostitusi di Kabupaten Ponorogo terindikasi positif ...
LEGISLATIF

Misterius! Sempat Dipecat Tiba-tiba, 5 Linmas Mengadu ke Santi dan Langsung Bertugas Lagi

KOTA PROBOLINGGO — Lima petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) bertugas di salah satu kelurahan di ...