Selasa
26 November 2024 | 8 : 32

Pemikiran Visioner Bung Karno di Mata Ilmuwan sampai Pegiat Kebangsaan

PDIP-Jatim-Whisnu-SB-25062022

SURABAYA – Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman, menjelaskan, prinsip bertata negara yang dibangun Presiden pertama Indonesia, yakni Ir. Soekarno, sangat relevan untuk diterapkan di masa kini.

Soekarno adalah tokoh yang berpikir revolusioner. Dasar negara pun lahir dari pengalaman historis panjang yang dirumuskan untuk mencapai tujuan merdeka bersama. Jika hal ini dipahami dan diimplementasikan dengan benar, maka kita bisa melihat bagaimana seharusnya perjuangan republik ini ke depan.

“Pemikiran beliau berdasar pada sosio-demokrasi, sosio-nasionalisme, dan prinsip ketuhanan yang kemudian dikembangkan menjadi pidato lahirnya Pancasila itu sangat penting untuk dipahami,” ucapnya saat menjadi salah satu pembicara dalam sarasehan dengan tema “Aktualisasi Pemikiran Bung Karno Dalam Tata Negara”, Sabtu (25/6/2022).

Sementara pegiat kajian kebangsaan dan Pancasila, Bambang Noorsena, mengatakan, tantangan yang dihadapi bangsa kini lebih berat dibanding dulu. Sebab, pasca reformasi sistem negara telah terbiasa liberal hingga demokrasi pun bersifat transaksional.

“Belum lagi pada masa Orde Baru, ada proses yang sangat masif desoekarnoisasi. Sehingga kegagalan orde baru dipahami sebagai kegagalan Pancasila, padahal itu terjadi karena penyimpangan Pancasila,” tuturnya.

Karena itu, diperlukan kerja sama dari seluruh pihak untuk mengembalikan porosnya. Dan partai nasionalis punya peran peran penting dalam mempertahankan ideologi Pancasila ini.

“Pendidikan Pancasila menjadi komitmen bersama, khususnya partai nasionalis. Kalau ada political wheel untuk menjadikan Pancasila sebagai bahan ajar itu harus dilakukan,” jelas Bambang.

Hal serupa disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Arif Wibowo. Ia mencontohkan, salah satu hal yang mengkhawatirkan adalah kedudukan MPR yang kini sejajar dengan badan lainnya. Menurutnya, jabatan MPR memiliki andil besar dalam negara. Lembaga ini harusnya memegang kekuasaan tertinggi dan berfungsi untuk mengawal dan menjaga terlaksananya ideologi.

Namun setelah reformasi, kondisinya berubah. Jika kedudukannya sama dengan lembaga lain, maka lambat laun akan menimbulkan perseteruan antarpihak.

“Semua dalam satu kesatuan yang dibawahi oleh satu institusi yang supreme, yakni MPR. Yang jadi pertanyaan terpenting, dalam sistem ketatanegaraan ini adalah perubahan undang-undang kita,” ujarnya.

Karena itu, diperlukan kepekaan dan kerja keras bersama untuk meluruskan penerapan dasar negara yang sebelumnya melenceng.

“Karena itu MPR ditempatkan, posisi nya paling tinggi memiliki kewenangan di masa lalu untuk mengawal ideologi, dan sekarang coba kita hidupkan kembali garis besar daripada haluan negara,” ucap Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...