JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi terorisme dengan menabrakkan kendaraan truk pada kerumunan massa yang sedang merayakan Bastille Day, di Kota Nice, Prancis, Jumat (15/7/2016) dinihari.
“Kalau melihat apa yang dilakukan, apalagi ini mereka sedang merayakan Bastille Day. Sehingga dengan demikian tentunya pemerintah Indonesia mengecam keras terhadap hal tersebut dan mengutuk tindakan teror terhadap masyarakat yang dilakukan secara kejam,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, kemarin.
Aksi teror itu, jelas Pramono, telah menyebabkan korban yang jatuh cukup besar. Hingga saat ini diberitakan sebanyak 80 orang meninggal. “Kami meyakini dunia pasti akan bersatu melawan tindakan teorisme yang seperti ini,” ungkap mantan Sekjen PDI Perjuangan tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebutnya, juga sudah mengumpulkan Menko Polhukam, Kapolri, Jaksa Agung, dan jajaran Kepolisian. Hal ini sebagai kesiapan agar teror serupa tidak terjadi di Indonesia yang sekarang ini dianggap stabilitas politiknya sangat baik.
Presiden Joko Widodo pun mengecam, dan menyampaikan belasungkawa atas aksi teror yang mengakibatkan puluhan orang menjadi korban tersebut.
“Serangan di Perancis sangat kejam. Indonesia bersatu dalam solidaritas. Belasungkawa untuk korban dan rakyat Prancis ,” kata Jokowi, melalui akun twitternya @jokowi.
Insiden truk maut ini terjadi delapan bulan setelah sekelompok orang bersenjata melakukan serangan terkoordinasi di beberapa titik di kota Paris pada November tahun lalu dan menewaskan 130 orang.
Pemerintah setempat mengatakan, pengemudi truk tewas ditembak polis. Meski belum ada kelompok radikal yang mengaku mendalangi tragedi tersebut, pemerintah Prancis memastikan bahwa kasus ini akan ditangani unit antiterorisme. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS