BANYUWANGI – Pariwisata Banyuwangi dibuka kembali, Jumat (10/9/2021). Hal tersebut ditandai dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut di Pantai Cemara oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama para pelaku wisata.
“Ini pas hari Jumat, hari yang baik. Melepas tukik ini memiliki filosofi kebebasan, tapi penuh perjuangan. Pariwisata memang telah dibuka kembali, tapi semua kita kendalikan. Pembatasan jumlah pengunjung, aturan vaksin dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan disiplin prokes menjadi yang utama,” ujar Ipuk.
Ipuk kembali mengingatkan agar para pelaku wisata dan pengelola destinasi untuk benar-benar menaati peraturan dan protokol kesehatan.
“Kuncinya harus disiplin. Disiplin menerapkan protokol kesehatan. Disiplin menaati peraturan. Kalau kita lengah, tidak disiplin, nanti yang rugi kita sendiri, karena bisa-bisa ada lonjakan Covid-19 lagi,” jelas Ipuk.
Bupati dari PDI Perjuangan itu menjelaskan, tiap pekan akan ada evaluasi. Bila ada pengelola destinasi wisata yang tidak disiplin menerapkan peraturan, akan dievaluasi.
“Tadi laporan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sudah lebih dari 90 persen pengelola wisata divaksin. Saya minta dituntaskan dalam waktu dekat ini, kecuali yang memang karena alasan kesehatan belum bisa divaksin,” tutur Ipuk.
Di Pantai Cemara, para pelaku wisata yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata Banyuwangi (APB) melakukan pembubuhan tanda tangan komitmen bersama untuk disiplin menaati peraturan dan menjalankan protokol kesehatan di destinasi wisata.
Pembukaan kembali pariwisata ini disambut gembira oleh para pelaku wisata. Ketua Asosiasi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Banyuwangi, Abdul Aziz, mengaku siap menerapkan disiplin protokol kesehatan demi melindungi semua pengunjung dan pengelola wisata.
“Kami bersama teman-teman Pokdarwis berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jangan sampai [karena teledor] akhirnya ditutup lagi. Ini adalah komitmen kami semua,” kata Azis.
Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, tidak semua destinasi yang dibuka. “Sementara terdapat 15 destinasi yang dibuka, dari 64 destinasi yang ada di Banyuwangi. Memang tidak semuanya. Ini hasil dari survei teman-teman asosiasi,” jelasnya.
15 Destinasi tersebut mayoritas wisata alam, di antaranya, Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Sukomade, Grand Watudodol, Desa Wisata Tamansari, Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, Pantai Cemara, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dan lainnya.
“Untuk wisata kolam renang berdasarkan instruksi dari pusat, di Level 2 masih belum diperbolehkan untuk dibuka,” terangnya.
Berdasarkan hasil rakor, pariwisata Banyuwangi dibuka kembali dengan berbagai ketentuan. Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen. Para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk destinasi wisata.
Bramuda mengatakan, pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism, bukan mass tourism.
“Karena itu akan lebih dioptimalkan untuk menjual paket wisata dengan tiket terusan ke 5destinasi,” tegasnya (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS