PONOROGO – Sebanyak 21 Pengurus Cabang (PC) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kabupaten Ponorogo dilantik oleh Wakil Ketua Pengurus Daerah Bamusi Jatim, Marhaen Djumadi, di Gedung KORPRI Ponorogo, Senin (30/10/2022).
Pelantikan tersebut disertai orasi kebangsaan oleh Ketua PWNU Jatim, KH. Marzuqi Mustamar. Juga hadir dalam pelantikan tersebut, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, pengurus DPC PDI Perjuangan Ponorogo, pengurus Muslimat NU Ponorogo, pengurus Fatayat NU Ponorogo, dan tamu lainnya.
Dari 21 pengurus yang dilantik tersebut, di antaranya, melibatkan Ketua DPC PDI Perjuangan Ponorogo, Bambang Juwono, dan Sekretaris Fatayat NU Ponorogo, Ishma Ulfasari. Penasehat Bamusi Ponorogo pun melibatkan pihak-pihak lain seperti MWCNU, pimpinan pondok pesantren, dan imam besar masjid NU.
Ketua PC Bamusi Ponorogo, Ahmad Subhi Al-Kalibex, mengungkapkan, adanya Bamusi berangkat dari warga Nahdliyin yang ingin membuat ruang bersama PDI Perjuangan. Hubungan antara warga Nahdliyin dan PDI Perjuangan sudah terjalin sejak lama.
“Tujuan kami meng-NU-kan PDI Perjuangan. Kegiatan Bamusi cenderung keagamaan. Pokoknya rumahnya orang muslim ,” jelas pria yang akrab disapa Kalibex itu.
Ia pun berharap, dengan adanya Bamusi di Ponorogo, PDI Perjuangan bisa diterima masyarakat Ponorogo.
“Bagaimana PDI Perjuangan diterima di seluruh lapisan masyarakat. Sehingga ke depan lebih besar,” tandasnya.
Sementara itu, Bambang Juwono menyampaikan, sejarah Bamusi bisa ditarik dari hubungan baik Bung Karno dengan KH. Wahid Hasyim yang sudah bersahabat dari era sebelum kemerdakaan. Dari benang merah itulah, warga Nahdliyin dan PDI Perjuangan membentuk wadah Bamusi untuk bergotong-royong demi kepentingan agama dan masyarakat.
“PDI Perjuangan dan kaum Nahdliyin juga bekerja sama dalam rangka melahirkan Hari Santri. Itu buah dari perjuangan bersama. Kaum Nahdliyin disupport penuh oleh PDI Perjuangan,” ujar Logos, sapaan akrab Bambang Juwono.
“Maka dari itu hubungan tadi dibentuk menjadi wadah sayap Partai, yaitu Bamusi,” lanjutnya.
Ia pun juga mengapresiasi KH. Marzuqi Mustamar yang telah bersedia menyampaikan orasi kebangsaan. Menurutnya, orasi KH Marzuqi Mustamar memberi pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga NKRI dan Pancasila.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Kyai Marzuqi yang telah memberikan tausiyah kepada kita. Beliau bercerita tentang kebhinnekaan, menjaga republik dengan pemahaman yang sama dengan Pancasila,” pungkasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS