SURABAYA – Bertepatan dengan momen Hari Kartini, DPC PDI Perjuangan Surabaya menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada para tenaga kesehatan RSUD dr Soewandi, Selasa (21/4/2020).
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, APD sangat penting bagi tenaga kesehatan sebagai pertahanan terakhir penanganan pasien virus Corona (Covid-19).
“Karena itu, sesuai instruksi Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputi, kita harus bergotong royong membantu tenaga kesehatan,” kata Khusnul Khotimah.
Di momen Hari Kartini, DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk kaum perempuan yang menjadi pejuang penanganan wabah Covid-19. Mereka adalah para perempuan tenaga kesehatan, pengambil kebijakan publik, hingga relawan di berbagai bidang.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Agatha Retnosari mengatakan, apresiasi khusus diberikan untuk para pejuang yang berani mengambil risiko tinggi, yakni para tenaga kesehatan.
“Kita hari ini juga masih berduka dengan berpulangnya para tenaga kesehatan, termasuk kaum perempuan di dalamnya, akibat Covid-19,” kata Agatha Retnosari.
Politisi yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini menyebut, Hari Kartini semakin meneguhkan fakta bahwa kaum perempuan memegang peran sentral dalam setiap babakan sejarah. “Dulu di era perjuangan kemerdekaan, dan saat ini dalam perang melawan Covid-19,” jelasnya.
Khusnul Khotimah menambahkan, Kartini menginspirasi dan membuka mata publik bahwa kaum perempuan bukan lagi dianggap sebagai ”konco wingking”.
Saat ini, terang Khusnul, kaum perempuan telah banyak berperan di urusan publik, bukan lagi mengurus domestik rumah tangga. Menurutnya, banyak pengambil kebijakan adalah kaum perempuan.
“Presiden ke-5 RI Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Mbak Puan Maharani, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam perjuangan melawan Covid-19 juga menunjukkan kualitas kepemimpinannya,” ujar Khusnul.
Megawati, tambah Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya ini, memimpin gotong royong nasional untuk kemanusiaan. Dia menggerakkan struktur PDI Perjuangan se-Indonesia, anggota parlemen, dan kepala daerah untuk bergotong royong.
”Mbak Puan Maharani di DPR memimpin upaya mempercepat aksi pemerintah dalam menangani Covid-19 melalui kebijakan penganggaran, legislasi, dan pengawasan,” jelasnya.
Adapun Tri Rismaharini, papar Khusnul, tiada henti bergerak mengolaborasikan seluruh kekuatan di Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara Dyah Katarina, Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya menyatakan, Hari Kartini selayaknya menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk semakin menempatkan perempuan sejajar dengan kaum laki-laki.
Menurut Bendahara Fraksi PDIP DPRD Surabaya ini, saat sekarang sudah tidak relevan mempermasalahkan latar belakang gender dalam pergulatan kehidupan publik.
“Di zamannya, Kartini mendobrak belenggu patriarki. Di era kekinian, kaum perempuan jangan lagi didiskriminasi dengan alasan apapun,” tegasnya.
”Habis gelap terbitlah terang, dengan kalimat terkenal Kartini itu, kaum perempuan bekerja dengan kemampuan terbaik membantu masyarakat dan negara ini melewati pandemi Covid-19,” lanjut Dyah.
Sedang Wakil Ketua DPC PDIP Siti Maryam mengatakan, pandemi Covid-19 telah membawa konsekuensi tersendiri bagi perempuan kepala keluarga. Beban hidup mereka semakin berat karena kondisi ekonomi sedang menurun.
Maka pada peringatan Hari Kartini, imbuhnya, kita juga seharusnya menengok kepada mereka, para perempuan kepala keluarga terutama dari kelompok masyarakat menengah ke bawah.
“Jangan sampai pandemi semakin meluluhlantakkan ekonomi keluarga, yang akhirnya membuat pendidikan anak-anak terancam. Kita bergotong royong membantu mereka,” papar Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS