JAKARTA – PDI Perjuangan menyambut baik sinyal dukungan yang diberikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra untuk calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Hal ini disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
“Itu merupakan bagian dari energi positif dari Pak Yusril Ihza Mahendra. Sudah diterima itu,” ujar Hasto.
Dia mengungkapkan, secara historis, sosok Yusril memang dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Pak Yusril menjadi saksi ketika Ibu Megawati sangat keras menolak perang Irak. Pak Yusril waktu itu menjadi Menlu, mengutuk itu. Kemudian Pak Yusril juga bisa memberikan testimoni Ibu Megawati sangat kokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” ujar Hasto.
Dengan latar belakang demikian, lanjut Hasto, wajar jika Yusril akhirnya melabuhkan pilihan politiknya ke Jokowi, bukan ke pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Karena memang Pak Prabowo dari isu, secara tidak langsung memberikan dukungan terhadap pemindahan Kedubes Israel ke Yerusalem,” ujar Hasto.
Selain sikap tersebut, menurut Hasto, sikap positif Yusril terhadap Jokowi juga karena capres nomor urut 01 tersebut selalu menampilkan wajah ceria ketika bertemu dengan tokoh-tokoh Islam.
Hal ini, kata dia, menunjukkan tudingan yang sering dilontarkan kepada Jokowi terkait moral dan etika, khususnya yang berhubungan dengan agama menjadi tidak benar.
“Ini karena masalah poltik bilang ada suara kasar, padahal kan agama membangun keberadaban etika dan moral, sehingga mereka berteriak kasar kepada Pak Jokowi. Tidak mencerminkan aspek yang seharusnya membawa keteduhan,” terang Hasto.
Diberitakan, Presiden Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra, Jumat (30/11/2018) siang, bertemu di Istana Presiden Bogor.
Seusai pertemuan, Yusril mengatakan, partainya akan menentukan sikap politik di Pemilu 2019 pada Januari 2019 mendatang. Dia meyakini, internal partainya akan seiring sejalan dengan pilihan politiknya.
“Untuk internal di PBB tentu ada dinamika, ada pro kontra. Biasalah. Karena itu, kami akan ada rapat koordinasi nasional bulan Januari. Jadi kan sudah panjang waktunya. Mungkin yang marah-marah itu nanti sudah agak tenang, yang ngomel-ngomel sudah mulai mengerti,” kata Yusril.
“Jadi, Insya Allah (mendukung Jokowi-Ma’ruf). Kan sudah sama,” lanjut dia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS