PROBOLINGGO – Wakil Bupati HA Timbul Prihanjoko mengatakan, pasar tradisional harus dijaga eksistensinya, karena bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga. Karena itu, Pemkab Probolinggo bertekad menjaga eksistensi pasar tradisional yang bertebaran di Kabupaten Probolinggo.
Menurut Timbul, pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo berjumlah 34 pasar. “Jika dirata-rata ada 200 – 250 pedagang, maka terdapat 6.800-8.500 pedagang yang menggantungkan hidupnya dari keberadaan pasar tradisional tersebut,” kata Timbul Prihanjoko, Senin (15/2/2016).
Selain kesejahteraan warga, lanjut Timbul, keberadaan pasar tradisional juga dalam kerangka penyerapan tenaga kerja usia produktif secara efektif. Pemkab juga berperan aktif mendorong sektor perbankan nasional maupun swasta untuk mendukung sektor permodalan pedagang pasar tradisional.
“Beberapa prasyarat yang diajukan oleh perbankan terkait infrastruktur pasar terus kami penuhi, agar pihak perbankan secara rutin mendukung permodalan pedagang pasar tradisional,” papar pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan setempat ini.
Program andalan Pemkab terkait pasar, lanjut Timbul, yakni revitalisasi dan rehabilitasi pasar tradisional. Upaya rehabilitasi setiap tahunnya ditargetkan 5 pasar tradisional.
Yang sudah dilaksanakan program tersebut, yakni Pasar Condong Kec Ganding, Pasar Sebaung Kec Kotaanyar, Pasar Pajarakan Kec Pajarakan, Pasar Bayeman Kec Tongas, Pasar Patalan Kec Wonomerto dan Pasar Semampir Kec Kraksaan.
“Program rehabilitasi pasar ini didukung sepenuhnya oleh Ibu Bupati dalam kerangka menekan laju pertumbuhan pasar modern. Program ini juga terkait kesiapan probolinggo dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” pungkas Timbul. (ven)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS