Jumat
04 Oktober 2024 | 9 : 22

Pakde Karwo Akhiri Jabatan, Fraksi PDIP: Perwujudan Gaya Marhaenisme

pdip-jatim-untari-fraksi

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur menyampaikan apresiasi kepada Soekarwo yang mengakhiri jabatan sebagai Gubernur Jatim per 12 Februari 2019 ini. Soekarwo yang didampingi Wagub Saifullah Yusuf, dinilai telah menjadikan Jatim aman dan kondusif dengan pemikiran kontruktif, harmonis dan kritis.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Sri Untari mengatakan gaya kepemimpinan Soekarwo selama menjadi gubernur adalah perwujudan gaya marhaenisme. Sehingga Soekarwo yang juga kader murni GMNI dan Marhaenisme cenderung sama dengan ideologi PDI Perjuangan.

Seluruh anggota Fraksi PDIP, sebut Untari, mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang terbangun selama 10 tahun ini secara Kritis, Konstruktif dan Harmonis (KKH).

Artinya penyelenggara pemerintah di Jawa Timur memandang penting masyarakat sebagai subyek pembangunan. Sehingga wakil rakyat memandang penting aspirasi dari masyarakat.

“Tak kalah pentingnya selama ini Pakde Karwo mengedepankan musyawarah mufakat dalam penyelesaian perbedaan dalam pengambilan sebuah keputusan,” ujarnya.

Legislator yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini menegaskan, Pakde Karwo adalah kader birokrasi Marhaen yang mengedepankan pada pro poor, pro job dan pro growth. Tak heran jika jumlah kemiskinan di Jatim terus menurun dan pembangunan ekonomi melaju hingga pada angka 5,2 persen.

“Yang pasti selama 10 tahun kita bersama-sama dengan Pakde Karwo membangun pemerintahan yang diinginkan oleh masyarakat dengan mengedepankan pro job, pro poor dan pro growth,” kata Untari.

Selain itu, selama ini konstruksi APBD dibangun dengan cara dan pemikiran Marhaenis. Meskipun berbeda partai, tapi ada kecocokan dan kepentingan yang sama untuk masyarakat.

Selama ini hubungan Gubernur Soekarwo dengan semua fraksi di DPRD tidak pernah berbeda tanpa penyelesaian. Ketika mengambil keputusan sudah memenuhi banyak aspek.

“Itu mirip semangat demokratisasi yang di usung Bung Karno pada saat melahirkan pancasila di sila ke-4. Pemerintah provinsi dengan DPRD Jatim sudah mampu melaksanakan sila 4 itu,” paparnya.

Sri Untari juga menyebut bahwa masa kepemimpinan Soekarwo dengan banyak penghargaan dan prestasi adalah bukti dari hasil kinerja bersama-sama DPRD Jatim dalam sebuah pemerintahan.

“Poinnya yang bisa kita ambil, dari purna tugasnya pakde karwo adalah sebuah landingnya yang soft dan meninggalkan jejak yang baik bagi masyarakat Jawa Timur,” sebutnya.

Diharapkan Gubernur baru, Khofifah bersama Wagub Emil Dardak bisa meneruskan dan melangkah lebih baik lagi ke depan bersama DPRD Jatim. “Kami berharap kepada Mbak Khofifah dan Pak Emil Dardak hal yang baik selama ini ditindaklanjuti dan dipakai lagi. Jas Merah kata Bung Karno,” ucapnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Jaringan Kiai Kampung Banyuwangi Siap Gotong Royong Menangkan Ipuk-Muji

BANYUWANGI – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani-Mujiono (Ipuk-Muji), terus ...
KRONIK

Ratusan Anak Muda Malang Curcol ke Mak Risma di Kayutangan Heritage

MALANG – Ratusan anak muda tampak antusias dengan kedatangan sosok calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini ke ...
KABAR CABANG

Ibu-ibu Pesenam Sicita dari 3  Kecamatan Ini Dukung Mas Teguh – Mbak Farida

BOJONEGORO – Ibu-ibu dari komunitas Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) menyatakan siap bergerak untuk ...
KRONIK

Risma Komitmen Sejahterakan Buruh Pabrik Rokok

MALANG – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini memberikan perhatian penuh terhadap kesejahteraan ...
KABAR CABANG

Banteng Surabaya Sambut Positif Respon Masyarakat Pada Paslon Eri-Armuji dan Risma-Gus Hans

SURABAYA – Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Khusnul Khotimah menyambut positif respon masyarakat ...
PEMILU

Kampanye di Probolinggo, Gus Hans Kunjungi Ponpes, Nelayan dan Pelantikan PRBIJ

KABUPATEN PROBOLINGGO – Momen kampanye dijadikan calon wakil gubernur Jawa Timur KH Zahrul Azhar Asumta atau yang ...