Minggu
11 Mei 2025 | 8 : 40

Optimalkan Kampung Tangguh, Risma Gandeng Dua Polres

IMG_20200610_141254

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengoptimalkan Kampung Tangguh “Wani Jogo Suroboyo” pasca berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Kami terus menciptakan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini untuk menjaga supaya penyebarannya bisa terhambat,” kata Risma saat rapat koordinasi di Polrestabes Surabaya, Selasa (9/6/2020).

Upaya optimalisasi itu dilakukan di antaranya melakukan koordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak.

Menurut Risma, koordinasi dengan jajaran Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak terkait kampung tangguh karena Kota Surabaya ini terbagi menjadi dua wilayah polres.

Awalnya, Risma mengunjungi Polres Tanjung Perak dengan menunjukkan peta sebaran Covid-19 di wilayah Surabaya yang masuk wilayah Polres Tanjung Perak.

Dari Polres Tanjung Perak, Risma bersama jajarannya berkunjung ke Polrestabes Surabaya. Di situ, ia juga terus mendorong pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, meskipun hingga saat ini sudah ada sebanyak 1.340 kampung yang sudah membentuk Kampung Tangguh tersebut.

Selain mendorong Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Risma bersama jajaran Polrestabes Surabaya juga mendiskusikan pembentukan mal tangguh, tempat ibadah tangguh dan pasar tangguh.

Jika semua ini bisa dilakukan, dia optimistis penyebaran Cobid-19 di Kota Pahlawan bisa ditekan.

Wali kota yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengatakan sebetulnya di Kota Surabaya ini memang ada penyebaran dan terus dicari dengan cara menggelar rapid test dan tes swab massal.

Dikatakannya jika ditemukan ada yang reaktif atau positif, lalu apa yang harus dilakukan untuk menekan penyebarannya itu.

“Nah, yang kita lakukan kalau ditemukan positif adalah diobati ke rumah sakit, atau diisolasi di hotel atau di Hotel Asrama Haji,” urainya.

Namun, lanjut Risma, yang paling penting adalah di sekitar kampung yang ditemukan positif Covid-19 itu, harus dijaga supaya tidak semakin menularkan kepada yang lainnya di lingkungannya.

Sebab, kata dia, di Surabaya ini sangat banyak kampung padat penduduk dan risiko penularannya sangat tinggi.

Oleh karena itu, setelah PSBB ini tidak diperpanjang, dia berharap warga Kota Surabaya terus disiplin menjaga protokol kesehatan.

“Masih banyak saudara-saudara kita yang dirawat di rumah sakit, dan masih banyak pula tim medis yang merawat saudara-saudara kita itu. Jadi ayo jangan ditambah beban mereka,” ajaknya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...
LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...
UMKM

Pentingnya Persus Koperasi Simpan Pinjam untuk Mencegah Gagal Bayar

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno menghadiri sosialisasi Peraturan Khusus (Persus) yang diselenggarakan ...