Jumat
17 Januari 2025 | 2 : 40

Novita Hardini Dorong Solusi Terobosan untuk Standarisasi Produk UMKM

pdip-jatim-241203-novita

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim, transformasi digital, dan energi terbarukan. Namun, dia menyoroti implementasi kebijakan di lapangan yang dinilai masih jauh dari target.

“Saya melihat gagasan pemerintah, khususnya terkait standar ISO untuk energi bersih dan teknologi hemat energi, sangat baik. Namun, implementasinya di lapangan hanya tercapai setengahnya,” ujar Novita dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN), di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).

Dalam keterangannya kepada media ini, dia juga menyoroti rendahnya capaian realisasi Standar Nasional Indonesia (SNI), yang baru mencapai separo dari target 1 juta sertifikasi. Menurut Novita, salah satu kendala utama adalah persepsi masyarakat, terutama pelaku UMKM, bahwa sertifikasi SNI membutuhkan biaya tinggi.

“Banyak pelaku UMKM kita melihat standarisasi sebagai sesuatu yang mahal, baik dari sisi SNI, GMP, maupun HACCP. Jika ini tidak diatasi, target standarisasi sulit tercapai, dan masyarakat akan enggan membeli produk yang tidak terstandar,” ujarnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini juga menggarisbawahi perlunya sosialisasi yang masif untuk mengubah persepsi masyarakat tentang pentingnya standarisasi. Selain itu, dia mendorong pemerintah untuk menghadirkan solusi terobosan agar sertifikasi lebih terjangkau bagi UMKM.

“Kami siap mendukung tambahan anggaran untuk program ini, asalkan ada ide-ide konkret yang mampu menyelesaikan kendala di lapangan. Terobosan seperti subsidi atau insentif untuk sertifikasi SNI dapat menjadi jalan keluar,” kata dia.

Tidak hanya itu, legislator perempuan satu-satunya dari Dapil Jawa Timur 7 itu juga memperingatkan dampak ekonomi yang dapat terjadi jika masalah ini tidak segera diatasi. Produk tanpa standar berpotensi ditolak oleh konsumen, yang pada akhirnya memengaruhi daya saing ekonomi nasional.

“Jika UMKM kesulitan mendapatkan sertifikasi, ini akan membebani ekonomi nasional. Standarisasi bukan hanya tentang kualitas produk, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas, termasuk ekspor,” sebutnya.

Novita berharap pemerintah dapat memaparkan langkah-langkah terobosan pada rapat kerja berikutnya agar berdampak positif bagi pelaku UMKM serta perekonomian nasional. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Longsor Rugikan Peternak Sapi Perah, Marsono Tawarkan Pembuatan Jalan Lingkar

TULUNGAGUNG – Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono, menawarkan solusi terkait kejadian amblasnya jalan raya ...
LEGISLATIF

Dianggarkan Rp 1T, Adi: Pemkot dan DPRD Surabaya Dukung Program Makan Bergizi Gratis

SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono menegaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang ...
LEGISLATIF

Jas Merah! Kawal Pokir, Legislator Banteng Kabupaten Malang Libatkan Ranting dan PAC

MALANG – Dalam melaksanakan pokok-pokok pikiran (pokir) sebagai tugas utama legislatif, anggota Fraksi PDI ...
EKSEKUTIF

Eri Cahyadi Berharap Balai Kota Surabaya Jadi Rumah Seluruh Umat Beragama

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Balai Kota Surabaya akan menjadi rumah bagi seluruh umat ...
EKSEKUTIF

Wujudkan Ketahanan Pangan, Bupati Malang Canangkan Gema Tandan Desa

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi turut gencar mendorong ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa swasembada ...
EKSEKUTIF

Wabup Antok Buka Edu Fair 2025, Sampaikan Program Beasiswa Prestasi

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko membuka Edu Fair 2025. Dalam kesempatan itu, Wabup Antok menyampaikan ...