PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda-Litbang) mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang diadakan di Gedung Sasana Praja, Kamis (17/3/2022).
Musrenbang dipimping langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita. Turut hadir dalam kesemapatan itu Kapolres Ponorogo, Dandim 0802/Ponorogo, Ketua TP-PKK, dan sejumlah OPD terkait.
Pada musrenbang kali ini membahas rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) untuk tahun 2023 mendatang. Pemkab Ponorogo fokus dalam memajukan pembangunan dan ekonomi di berbagai sektor seperti pariwisata, kesehatan, hingga infrastruktur.
Bupati Sugiri mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi diyakini bisa naik mencapai 4,4 persen pada tahun ini. Hal itu mengacu pada pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 adalah sebesar 3,19 persen. Bahkan pada tahun 2023 mendatang Bupati Sugiri optimistis perekonomian bisa tumbuh mencapai 5,3 persen.
“Ekonomi kita tahun ini naik 4,4 persen. Soalnya tahun 2021 saja kita sudah tumbuh hingga 3,19 persen dari sebelumnya (2020) kita terkontraksi (tumbuh negatif/turun) 0,9 persen,” ujarnya.

Program UMKM Hebat dan pariwisata menjadi sektor andalan meningkatkan perekonomian di tahun 2022 dan 2023. Selain itu, program 10 juta per RT, PKK Hebat, dan program lainnya yang mulai berjalan tahun ini, diklaim akan berdampak signifikan pada peningkatan ekonomi di tahun depan.
“Pendorongnya adalah UMKM, yang kedua adalah wisata. Ini penting banget, karena kita sedang berusaha keras agar ada kunjungan wisata besar ke Ponorogo. Di mana nanti menjadi pelecut pertumbuhan ekonomi,” jelas Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu.
Di sektor pariwisata, Pemkab Ponorogo mengupayakan pada pembangunan water fountain di Telaga Ngebel dan museum peradaban reog di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung. Hal tersebut mengingat untuk memikat para wisatawan datang ke Ponorogo. Pembangunan infrastruktur pun sejalan dengan program tersebut seperti halnya akses menuju tempat wisata, sehingga mampu mensukseskan pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan jalan tidak bisa dipisahkan karena kita butuh transportasi untuk berusaha, untuk mendukung wisata dan sebagainya. Semuanya berjalan paralel. Mudah-mudahan terwujud dan terukur apa yang kami rencakan ini,” pungkasnya. (jrs/set)