SURABAYA – Wakil Bupati Didik Gatot Subroto mengatakan, Pemkab Malang telah melakukan berbagai upaya penanganan pasca bencana gempa bumi yang kembali melanda wilayah Kabupaten Malang pada Jumat (21/5/2021) lalu.
Upaya yang dilakukan, di antaranya dengan melakukan investigasi, inventarisasi, evakuasi, dan penyaluran bantuan.
Didik menjelaskan, data yang dimiliki Pemkab Malang, total sebanyak 404 bangunan berupa rumah, rumah ibadah, dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa bermagnitudo 5,9 tersebut.
Yang mendapat prioritas bantuan, terang Didik, adalah rumah-rumah yang mengalami kerusakan dari sedang sampai berat tidak kurang dari 54 rumah.
“Yang ini segera langsung kita lakukan langkah-langkah dukungan. Utamanya warga masyarakatnya segera kita evakuasi,” terang Didik saat di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Senin (24/5/2021).
Melalui inventarisasi yang telah dilakukan Pemkab Malang, lanjut Didik, datanya akan diberikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kemudian dilakukan proses pencairan bantuan kepada warga yang terdampak gempa.
“BNPB itu akan memberikan dana recovery Rp 50 juta untuk rusak berat, Rp 25 juta rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk yang ringan. Di samping itu bantuan juga masih diberikan dalam bentuk Dana Tunggu Hunian (DTH),” bebernya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut menyadari bahwa Malang secara geografis merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana gempa bumi. Oleh karenanya Pemkab Malang setelah ini telah menyiapkan berbagai program kerja untuk meningkatkan kewaspadaan wilayah terhadap bencana alam.

Ke depan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang, sebut Didik, akan terus melakukan sosialisasi di wilayah Kabupaten Malang untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
“Kemarin sudah dilakukan riset oleh BMKG maupun BNPB untuk itu. Kita segera mapping mana wilayah wilayah yang rentan gempa,” terang mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang tersebut.
Pun dalam melaksanakan pembangunan, tambah Didik, mapping kondisi kontur wilayah di Kabupaten Malang tersebut akan menjadi dasar pemerintah untuk merumuskan kebijakan pembangunan berdasarkan mitigasi kebencanaan. Ini dilakukan untuk meminimalisasi korban dan kerugian materi di wilayah yang terdampak gempa.
Rencananya, Pemkab Malang berkolaborasi bersama praktisi, akademisi, dan BPBD yang di dalamnya menyiapkan jalan-jalan evakuasi pada saat terjadi peristiwa bencana, serta merancang konstruksi rumah tahan gempa.
“Sehingga warga masyarakat di saat terjadi gempa tingkat kerugiannya itu tidak maksimal seperti yang kemarin-kemarin,” pungkasnya.
Diberitakan, gempa bumi kembali terjadi di kawasan selatan Jawa Timur, pada Jumat pukul 19.09 WIB. BMKG semula menyatakan gempa yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar pada kedalaman 110 kilometer itu magnitudonya 6,2 namun kemudian memutakhirkannya menjadi 5,9. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS