MOJOKERTO – Kader Banteng yang duduk di Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar optimistis Agro Edukasi MSP di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Karangdiyeng, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto bakal menjadi pusat pendidikan pertanian terpadu skala nasional.
Pasalnya, pusat pendidikan pertanian terpadu berbasis sampah yang dibangun sejak pertengahan tahun 2021 lalu itu mendapat apresiasi dan dukungan. Baik pemerintah pusat maupun daerah, dalam hal ini Pemkab Mojokerto.
Mindo mengatakan, keberadaan Agro Edukasi MSP ini target besarnya untuk membantu Pemkab Mojokerto mengatasi masalah sampah.
Untuk sampah organik yang masuk TPA, Agro Edukasi MSP bisa mengelolanya menjadi pakan maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF).
“Ini sudah jalan, dan maggot kita jadikan sumber pakan untuk peternakan kita, mulai dari lele, unggas dan lain sebagainya sebagai sumber protein tinggi,” jelas Mindo Sianipar, selasa (15/3/2022).
Hal itu disampaikan usai membuka Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian, di area Agro Edukasi MSP. Bimtek yang pembukaannya dihadiri Wabup Mojokerto Muhammad Albarraa ini diisi materi pembuatan pakan lengkap ternak ruminansia sapi.
“Kita juga harus segera selesaikan urusan limbah plastiknya. Kalau tidak, satu tahun lagi TPA ini pasti ketutup sampah, dan pemkab akan mencari lokasi TPA baru lagi. Nah ini harus kita olah dengan menjadi genteng polimer dan paving dari bahan plastik,” bebernya.
Dia kembali menegaskan, pendirian Agro Edukasi MSP ini semata untuk membantu Pemkab Mojokerto mengatasi masalah sampah, juga mengangkat nama Kabupaten Mojokerto menjadi percontohan skala nasional.
Untuk itu, pihaknya juga segera ada langkah nyata untuk bekerja sama dalam pengelolaan limbah sampah di TPA Karangdiyeng.
“Pemkab Mojokerto harus dijadikan contoh terbaik, dan ini akan kita jadikan terbaik se-Indonesia. Saya ingin membawa menteri peternakan, pertanian, perikanan ke sini untuk meninjau langsung lokasi dan teknologi yang ada disini,” tandas Mindo.
Pada kesempatan itu, Mindo juga berencana menggandeng pondok pesantren yang berada di Kabupaten Mojokerto seperti Pondok Pesantren Amanatul Ummah untuk mengirimkan limbah organiknya ke Agro Edukasi MSP.
“Kita berencana menggandeng pesantrennya Kiai Asep (pengasuh Ponpes Amanatul Ummah). Kalian bayangkan limbah organik 10 ribu orang dari sisa makanan, sayuran, ikan dan lainnya semua diolah bisa jadi sumber protein hewani yang tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Wabup Mojokerto Muhammad Albarraa mengatakan, Pemkab Mojokerto siap mendukung program rancangan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Mindo Sianipar.
Dia memastikan segera berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait, serta bersama Mindo untuk merancang langkah taktis ke depannya demi mengembangkan Agro Edukasi MSP.
Selain Wabup Mojokerto, acara pembukaan bimtek dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Hj. Setia Pudji Lestari, anggota Komisi B DPRD Jatim SW Nugroho dan anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Mojokerto. (arul/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS