SIDOARJO – Anggota DPR/MPR RI Puti Guntur Soekarno resmi menjadi anggota kehormatan Pagar Nusa Kabupaten Sidoarjo, organisasi pencak silat dalam naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Penobatan ditandai penyematan pin anggota kehormatan Pagar Nusa oleh Wakil Komandan Pasukan Inti PP Pagar Nusa yang juga Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kabupaten Sidoarjo, Yudi Triawan kepada cucu dari Proklamator RI Bung Karno tersebut.
Acara dilaksanakan pada akhir acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar Puti Guntur Soekarno di STKIP PGRI Sidoarjo, Kamis (8/9/2022). Sosialisasi diikuti ratusan pendekar Pagar Nusa.
Sosialisasi dipandu oleh Sekretaris Pagar Nusa, Amrul Zen Haq dengan narasumber Doddy Dyaduddin SH SPdi, Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Sidoarjo.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Bambang Riyoko SE; Rektor STKIP PGRI Sidoarjo, Achmad Budi Susilo SSi MPd; dan tokoh masyarakat Tito Pradopo.
Dalam sambutannya, Yudi Triawan, mewakili Ketua Pagar Nusa menyampaikan terima kasih kepada Puti Guntur Soekarno atas pelaksanaan sosialisasi.
“Semoga dengan adanya sosialisasi empat pilar kebangsaan malam ini, semakin memperkuat rasa cinta kepada tanah air dan bangsa,” katanya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris PCNU Dody Dyaduddin dalam materinya mengulas keterlibatan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memerdekakan Bangsa Indonesia. Juga bagaimana meletakkan pondasi berbangsa dan bernegara dengan dasar kemajemukan.

“NU salah satu yang pertama sepakat dalam musyawarah perumusan Pancasila yakni Sila ke-1, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana sebelumnya, ada tambahan kalimat sesuai syariat Islam,” katanya.
Dody juga menjelaskan terkait logo NU yang terdapat simbol peta Indonesia. “Itu artinya, NU tidak ada masalah dengan nasionalisme bangsa. Dan, Pancasila adalah final,” pungkasnya.
Puti Guntur Soekarno atau akrab disapa Mbak Puti, dalam materinya menyampaikan tentang hubungan Bung Karno dengan Nahdlatul Ulama (NU). Diceritakan Mbak Puti, Bung Karno merupakan sahabat dari ulama NU, KH Hasyim Asyari. Kiai tersebut, menjadi kekuatan batin dan lahir dalam menentukan langkah Bung Karno.

“Jadi saling mengisi, antara nasionalis dengan nahdliyin. Kemerdakaan Indonesia dapat diraih juga peran perjuanganya kaum santri. Itu fakta sejarah,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo ini.
“Ini juga merupakan penguat kami untuk terus bersama-sama (nasionalis-nahdliyin) mempertahankan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945,” imbuh Mbak Puti.
Wakil rakyat dari PDI Perjuangan tersebut berpesan, agar generasi muda bangga terhadap bangsa dan negaranya, Indonesia. Apalagi, Indonesia sebagai sebuah negara terus menapak jalan menuju kemajuan.
“Adik-adik harus bangga dengan Indonesia. Saat ini negara kita sudah dipercaya dunia menjadi Ketua dan Tuan Rumah G-20, itu nggak mudah loh. Jadi harus bangga sebagai anak bangsa, selain itu banyak prestasi-prestasi membanggakan dari negara ini,” tandasnya. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS