SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur terus merapatkan barisan guna menyongsong kemenangan Pemilu 2024. Kali ini, konsolidasi digelar bersama seluruh bakal calon legislatif (bacaleg) se-Jatim di Aula Megawati kantor DPD Jatim, Sabtu (26/8/2023).
Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah, menyebut, kegiatan tersebut dilakukan guna mematangkan strategi menuju menang hattrick spektakuler.
“Ini merapatkan barisan pertama kalinya setelah caleg diumumkan daftar calon sementara (DCS). Karena itu, nanti seluruh Caleg Jatim akan dibagi tugas tiap dapil masing-masing,” ujarnya.
Menurut Said, hal tersebut penting dilakukan sebab tantangan semakin berat. Selain melawan partai lain, mereka juga harus berhadapan dengan dinamika politik yang dinamis.
Sebab itu, perlu penguatan di tiap lini. Para caleg pun diberikan arahan dan diskusi sebagai bekal terjun ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
“Di survei terakhir posisi kami sudah 24 persen, target kami 37 persen. Karena itu, hari ini bukan hanya mengumpulkan, tapi juga mengajak diskusi bagi caleg kami se-Jatim,” tuturnya.
Said menegaskan, pemilu yang tinggal menghitung bulan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk terjun ke masyarakat. Bacaleg harus kompak, kuatkan kolaborasi bukan kompetisi.
“Bacaleg harus mengenal dapilnya, agar ada ketersambungan dengan masyarakat; harus melakukan door to door agar ada ikatan bonding dengan pemilihnya,” ujarnya.
Hal tersebut pun sepakat disanggupi oleh para peserta. Salah satu bacaleg Dapil 12, Ony Setiawan, mengatakan, dirinya siap menjalankan tugas-tugas kepartaian.
“Karena itu kita akan menyapa rakyat dapil serta memasang banner dan bendera,” ucapnya.
Ony yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut menyebut, selama ini, aksi terjun ke masyarakat sudah mulai dilakukan dan akan dimaksimalkan.
“Selama ini juga sudah dilakukan, tapi memang belum semua terorganisir. Jadi, ada yang sudah, ada yang belum terorganisir juga,” jelasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS