JOMBANG – Masjid diharapkan menjadi tempat mengajarkan keislaman yang toleran. Hal itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD Jatim, SW Nugroho saat meresmikan Masjid Ja’far Shodiq Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Minggu (11/4/2021) malam.
Untuk itu Nugroho berpesan agar pengurus masjid lebih selektif dalam memilih guru mengaji yang memberikan pengajaran di masjid. Guru dimaksud adalah yang mempunyai runtutan keilmuan yang menyambung sampai ke Rasulullah. Guru yang menebarkan Islam Rahmatan lil ‘alamin.

“Guru yang tidak gampang mencaci dan membid’ah-bid’ahkan orang, tetapi yang ajarannya meneduhkan. Itu yang saat ini sangat dibutuhkan,” kata Nugroho.
Masjid juga diharapkan oleh Nugroho menjadi pusat peradaban. Tidak semata tempat ibadah. “Seperti dilakukan jaman Rasulullah dan para wali, Masjid bukan semata untuk ibadah mahdhah, tapi sentra untuk gerakan pembebasan dari kebodohan, ketertinggalan dan kemiskinan” katanya.
“Bahkan di jaman itu, di Masjid dibicarakan dari strategi perang, ekonomi sampai mengajarkan suluk dan kidung” lanjutnya.

Dengan di resmikannya masjid tersebut, Nugroho berharap masyarakat bisa beribadah dengan hidamat dan khusyu. “Saya berharap dengan tempat ibadah yang lebih baik, jamaah bisa beribadah lebih khusyu juga menjadikan jamaah selalu merindukan masjid yang dicintainya,” harap Nugroho.
Peresmian Masjid Ja’far Shodiq dihadiri ratusan warga. Pembangunan masjid ditopang pendanaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diusulkan warga melalui SW Nugroho saat menggelar serap aspirasi beberapa waktu sebelumnya. (rul/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS