SURABAYA – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menyampaikan harapan besar terhadap arah perjuangan partai pasca Kongres VI PDI Perjuangan yang baru saja digelar.
Menurutnya, konsolidasi dan arah politik partai ke depan harus semakin membumi, terutama dalam memperkuat komitmen ideologis partai di bidang ekonomi, kebudayaan, dan kedaulatan politik nasional.
Mas Anto, sapaan akrab Dwi Rianto Jatmiko, menegaskan bahwa hasil-hasil Kongres VI harus bisa diterjemahkan hingga ke level akar rumput. PDI Perjuangan sebagai partai ideologis, kata dia, harus mampu menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan pokok rakyat di daerah, termasuk di Kabupaten Ngawi.
“Bagaimana partai menegaskan komitmen politiknya di bidang ekonomi, kebudayaan, dan kedaulatan politik harus bisa dibumikan di tiap wilayah. Kami berharap, Kabupaten Ngawi juga menjadi bagian dari implementasi nyata hal tersebut,” ungkap Mas Anto dalam keterangannya, Kamis (7/8/2025).
Menurut pria yang juga Wakil Bupati Ngawi itu, isu ekonomi rakyat harus menjadi prioritas utama perjuangan partai. Hal paling mendesak adalah memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok seperti sembako dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang layak.
“Salah satunya adalah soal ketersediaan kebutuhan pokok. Bagaimana agar masyarakat saat ini bisa mendapatkan kebutuhan sehari-hari seperti sembako dengan harga yang murah dan layak, termasuk juga soal kebutuhan perumahan yang terjangkau bagi warga,” jelasnya.
Dia menekankan pentingnya memberdayakan potensi lokal dalam pemenuhan kebutuhan pokok tersebut. Menurutnya, daerah harus diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal agar harga-harga tidak terlalu terpengaruh oleh distribusi dari luar.
“Kita ingin kebutuhan pokok di daerah bisa terpenuhi dari produksi lokal. Termasuk makanan pendamping beras. Salah satu yang penting adalah menekan biaya produksi pertanian agar harga hasil panen bisa lebih terjangkau di masyarakat,” sebutnya.
Selain ekonomi, Mas Anto juga menekankan pentingnya peran PDI Perjuangan dalam menjaga dan menghidupkan kebudayaan lokal. Menurutnya, kearifan lokal harus diperjuangkan agar masuk dalam sistem pendidikan formal di Indonesia.
“PDI Perjuangan harus terus memperjuangkan agar kearifan lokal menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, termasuk sejarah bangsa. Dengan begitu, kita membentuk generasi yang tidak tercerabut dari akar budayanya,” ujar dia.
Untuk itu, Mas Anto menyebut bahwa kedaulatan politik juga harus menjadi arah perjuangan yang terus dikawal. Kedaulatan ini mencakup kemandirian dalam pengambilan kebijakan dan keberpihakan terhadap rakyat.
“Kami kader Partai di daerah akan terus berupaya menjabarkan hasil Kongres ini ke dalam program-program nyata. Agar rakyat benar-benar merasakan bahwa keberadaan PDI Perjuangan membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan mereka,” pungkasnya. (yols/pr)










