SURABAYA – Tidak ada pesta kembang api atau acara hiburan di Balai Kota Surabaya saat malam pergantian tahun, Sabtu (31/12/2016) malam. Pun air mancur menari di Jembatan Suroboyo, ditiadakan.
Wali Kota Tri Rismaharini memilih patroli keliling kota setelah mengikuti doa bersama kepala satuan perangkat kerja daerah (SKPD) di Balai Kota Surabaya yang dimulai selepas waktu Isya.
“Kita doa bersama, setelah para kepala SKPD pergi, saya keliling sendiri,” kata Risma.
Risma menegaskan seluruh petugas gabungan, polisi, TNI, Satpol PP dan Linmas sudah disebar ke seluruh kota untuk menjaga keamanan kota selama detik-detik pergantian tahun.
Pertunjukan air mancur menari di Jembatan Suroboyo ditiadakan saat pergantian tahun. Alasan Risma meniadakan pertunjukan air mancur menari yakni faktor keamanan serta tidak ingin ada konsentrasi massa di satu titik.
“Kita konsentrasi polisi, satpol, linmas di seluruh kota. Saya tidak mau ada konsentrasi massa,” jelas wali kota yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Terkait pergantian tahun baru masehi, sebelumnya Risma sudah menginstruksikan Satpol PP untuk melakukan razia kepada bengkel-bengkel di Surabaya yang menyediakan knalpot bising untuk dibuat konvoi malam tahun baru.
Tidak hanya merazia bengkel, petugas Satpol PP pada malam tahun baru juga bergabung bersama polisi untuk mengamankan dan menertibkan lalu lintas di jalanan Kota Surabaya.
Di Surabaya, total sebanyak 1.887 personel gabungan dari berbagai unsur dilibatkan, seperti dari Polri, TNI, Pemkot Surabaya hingga ormas-ormas.
Polri juga telah mendirikan pos-pos pengamanan di beberapa titik strategis untuk menjamin keamanan serta kenyamanan warga setempat mulai sebelum Natal hingga setelah tahun baru. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS