BLITAR – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar, Rijanto-Beky Herdihansah meresmikan mabes pemenangan di Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Peresmian posko utama pemenangan itu dihadiri partai pengusung dan pendukung. Antara lain PDI Perjuangan, Nasdem, PAN dan delapan partai non-parlemen.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Supriadi mengatakan bahwa posko utama pemenangan dibentuk sebagai upaya konsolidasi tim pemenangan dan kader.

“Posko pemenangan merupakan salah satu item terpenting dalam meraih kemenangan. Karena, dengan posko ini, semua simpatisan, tim relawan, dan kader mampu terkoordinir dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi,” jelas Supriadi kepada pewarta media ini di Blitar, Jumat (30/8/2024).

Sampai saat ini, lanjut dia, semua kader dan simpatisan sudah dipastikan siap tempur dalam pemenangan Rijanto-Beky.

“Untuk itu kami inisiasi terbentuknya posko utama pemenangan Rijanto-Beky, karena kader dan simpatisan di seluruh Kabupaten Blitar sudah siap dalam menjalankan tugasnya,” ujar dia.

“Mudah-mudahan posko utama akan menjadi sarana komunikasi semua yang terlibat dalam sukses pemenangan. Disamping kita juga akan mempersiapkan posko-posko lainnya di semua kecamatan,” sambungnya.

Supriadi mengungkapkan, posko utama pemenangan Rijanto-Beky ini juga disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Mereka begitu antusias dan optimis dengan sosok Rijanto-Beky.

“Kita melihat warga sangat senang ya, dengan adanya mabes pemenangan tersebut. Bahkan mereka berharap Pak Rijanto dan Mas Beky bisa menang, karena visi dan misi mereka sesuai harapan masyarakat,” ungkap dia.

Supriadi pun mengajak agar tim pemenangan dan para relawan Rijanto-Beky bekerja lebih agresif lagi untuk menjemput suara akar rumput, sehingga Rijanto-Beky menang di Pilkada Kabupaten Blitar.

“Kita ajak para relawan dan simpatisan agar terus mengampanyekan misi dan visi Rijanto-Beky ke seluruh pelosok. Dan kita juga minta agar masyarakat mendukung paslon Rijanto-Beky karena sangat peduli terhadap nasib wong cilik,” pungkasnya. (arif/pr)