SURABAYA – Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Jawa Timur, Cepi Sukur Laksana, mengatakan, Koperasi Mega Bhakti memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
Hal tersebut disampaikan Cepi saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun 2021 Koperasi Mega Bhakti Jawa Timur di Surabaya, Rabu (10/8/2022) pagi.
“Koperasi Mega Bhakti ini memiliki potensi ekonomi yang sangat luar biasa, karena anggotanya adalah sebuah partai yang jumlahnya di Jawa Timur saja mencapai 23 ribu,” ujarnya.
“Karena seperti yang kita tahu, kekuatan koperasi salah satunya, ya dari partisipasi anggotanya. Jadi, harus militan dengan Partai sekaligus militan dengan usaha ekonominya,” sambung Cepi.
Menurutnya, modal tersebut nantinya bisa dikembangkan dengan membuka satu retail modern di masing-masing DPC Partai yang ada di kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Jadi, nanti para anggota belanjanya di situ. Tidak perlu lagi membuat koperasi di masing-masing cabang. Itu sangat bisa dan potensial,” katanya.
Di era sekarang, Cepi menjelaskan, digitalisasi tak bisa dihindarkan, termasuk dalam koperasi. Hal itu juga sudah dijawab oleh Koperasi Mega Bhakti Jawa Timur dengan menginisiasi MegaPay sebagai aplikasi pembayaran digital hasil kerja sama dengan PT Bimasakti. Di mana seluruh pembayaran bisa dalam genggaman, baik saat membeli tiket kereta, pesawat, BPJS, pulsa, paket data, serta transfer ke 147 bank di seluruh Indonesia.
“MegaPay itu perlu dilanjutkan dan dioptimalkan, karena dari situ nanti bisa belanja melalui online saja. Sekarang sudah harus berbasis aplikasi semua, termasuk laporan keuangan,” ujar Cepi.
Ia pun menegaskan bahwa peluang usaha sudah ada di depan mata, maka yang terpenting adalah kesiapan dan kesanggupan para anggota koperasi untuk menjalankannya.
Penasihat Koperasi Mega Bhakti Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengatakan, jika selama ini partai politik bicara tentang kaderisasi, ideologi, dan kekuasaan politik, maka pihaknya mengambil langkah untuk membangun dan memberdayakan anggota partai di bidang ekonomi, khususnya koperasi.
“Meskipun koperasi ini berada di lingkup partai politik, tetap harus dikerjakan secara profesional. Sampai sejauh ini di kepengurusan yang baru saya lihat ada semangat yang tinggi dan kemauan yang kuat untuk berkembang,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu.
Pengawas Koperasi Mega Bhakti Jawa Timur, Erma Susanti, mengatakan, secara prinsip pengolahan organisasi dan manajemen Koperasi Mega Bhakti telah dilakukan secara efektif dan efisien.
“Secara umum jajaran pengurus dan staf koperasi menunjukkan kerja sama dengan baik dalam mengolah koperasi sehingga rencana kerja bisa berjalan dengan baik,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang juga menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD Jatim itu.
Sementara itu, Ketua Koperasi Mega Bhakti Jawa Timur, Isnainiyah, melaporkan, selama 7 bulan kepengurusan, pihaknya telah melakukan beberapa program, di antaranya, penjualan merchandise, adanya marketplace, pengadaan katering, hingga adanya pembayaran digital. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS