JAKARTA – Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh negara-negara di Asia Afrika untuk mempertahankan keberagaman yang dimiliki.
“Kita harus harus tegas, berani bersikap, kita harus sekuat-kuatnya, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya berjuang mempertahankan keberagaman yang dianugerahkan Allah SWT,” kata Megawati, saat berpidato di peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/2/2017).
Ketua Umum PDI Perjuangan ini menyebutkan, persatuan dan perdamaian adalah syarat mutlak bagi masa depan yang gemilang. Sebab, tidak ada satu hal pun yang dapat dilakukan dalam kondisi konflik, perpecahan dan perang.
Tanpa persatuan dalam keberagaman, jelas Megawati, tidak mungkin ada kemerdekaan. Tanpa perdamaian, kemerdekaan kehilangan makna sejatinya.
“Saat keberagaman sebagai hal kodrati dihancurkan, niscaya kepahitan, kesengsaraan dan penderitaan yang justru akan menimpa kita semua,” ucap putri poklamator Bung Karno ini.
Dia mengatakan, manusia yang diciptakan beragam adalah kehendak dari Allah SWT. (Baca: Jokowi: Jangan Takut Melawan Tindakan Intoleransi Atas Nama Apapun)
Hal ini sesuai surat Al Hujarat ayat 13 yang berbunyi, “Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.”
“Saya berpikir, merenung bermalam-malam, betapa Allah SWT memang Maha Kuasa, Maha Besar, hewan tumbuhan, makhluk hidup yang paling dimuliakan derajatnya yaitu manusia, tidak ada yang sama,” kata Megawati.
“Pak Jokowi, bisa dibayangkan tidak, kalau yang namanya sayur dan tumbuhan hanya satu macam. Masak tiap hari mungkin kita hanya makan bawang saja, yang harganya terus melonjak dan harusnya diturunkan,” sambung Megawati.
Dia menambahkan, semua negara saat ini memang sudah merdeka, tapi di beberapa negara, bahkan lintas negara Asia-Afrika, terjadi berbagai konflik.
Baca juga: Megawati Berharap Ada Konferensi Asia Afrika Jilid II
Ada yang diakibatkan perebutan wilayah bahkan tidak sedikit pertikaian terjadi akibat percikan-percikan api isu SARA yang mengarah pada disintegrasi.
“Terakhir, sebagai putri Bung Karno dan rakyat Indonesia, izinkan saya kembali mengumandangkan seruan bangsa-bangsa Asia Afrika, hidup dan biarkan hidup, bersatulah dalam keberagaman, live and let live unity in diversity,” kata Megawati, memungkasi pidatonya.
Hadir dalam acara ini, para duta besar negara di Asia Afrika, sejarawan, budayawan, hingga menteri kabinet kerja dan para kepala lembaga tinggi negara. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS