JAKARTA – Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pariera mengatakan, tidak ada masalah dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Menurut Andreas, kunjungan Raja Salman ke Indonesia adalah kunjungan resmi kenegaraan. Oleh karena itu, pertemuan Raja Salman dengan putri dan cucu Presiden I RI Soekarno pun diatur oleh protokol resmi kenegaraan.
Andreas menyebutkan, sebagai pemimpin kerajaan Arab Saudi, Raja Salman memahami bagaimana kedekatan hubungan kedua bangsa. Termasuk hubungan kedekatan hubungan persahabatan Raja Arab Saudi pendahulunya, dengan Presiden Soekarno.
“Oleh karena itu sebagai penerus dinasti Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman mengetahui betul dengan siapa beliau perlu untuk bertemu di Indonesia, dalam rangka meningkatkan hubungan persahabatan antara kedua negara,” ujar Andreas, Jumat (3/3/2017).
Sementara itu, dalam kunjungan hari ketiga, Raja Salman menyampaikan apresiasinya atas keberagaman di Indonesia. Hal itu dia ungkapkan saat bertemu tokoh lintas agama di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan.
“Tadi Raja Salman sempat mengapresiasi keberagaman dan persatuan antara kelompok agama di Indonesia,” ujar Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, usai pertemuan.
Pertemuan Raja Salman dengan tokoh-tokoh agama ini sangat istimewa karena dihadiri oleh 28 tokoh lintas agama.
Sembilan tokoh agama Islam yang hadir, yakni Din Syamsuddin, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Kammarudin Amin, Prof. Dr. Alwi Shihab, Zannuba Arriffah C. Rahman (Yenny Wahid), Abdul Mufti, Masyakuri Abdillah, Komaruddin Hidayat dan Yudie Latief.
Sementara perwakilan tokoh agama Kristen Protestan yakni Pdt Henriette T. Hutabarat, Pdt. Rony Mandang, Pdt. Dr. Jacob Nahuway, dan Pdt Gomar Gultom.
Tokoh agama Katolik hadir Mgr. Ignatius Suharyo Harjoatmojo, Mgr. Antonius Subianto Osc, Mgr. Paskalis Bruno Syukur Ofm, dan Franz Magnis Suseno.
Adapun, tokoh agama Buddha yang hadir adalah S. Hartati Tjakra Murdaya, Bhikku Sri Pannyavaro, Suhadi Sanjaya, dan Arif Harsono.
Sementara itu, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ir. Ketut Parwata, Letjen TNI Purn Putu Soekreta Soeranta dan Made Gede Erata adalah para tokoh yang mewakili agama Hindu.
Selain itu hadir pula tokoh Konghucu yakni Uung Sendana, Ws. Budi Santoso Tanuwibowo, dan XS Djangrana.
Sebelum bertemu tokoh lintas agama, Raja Salman dijamu minum teh lebih dulu oleh Presiden Joko Widodo. Pada acara jamuan minum teh tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS