PONOROGO – Kian hari penyakit mulut dan kuku (PMK) sapi semakin mengkhawatirkan di Ponorogo. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo gerak cepat untuk mengatasi wabah yang menjangkiti ribuan sapi itu. Apalagi Pemkab Ponorogo juga telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) PMK pada 3 Juni lalu.
Seperti yang diungkapkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, pihaknya mengalokasikan Rp 2 miliar untuk menangani wabah PMK. Anggaran miliaran rupiah tersebut diambil dari belanja tidak terduga (BTT) APBD Ponorogo 2022.
”Ini upaya kami untuk mengendalikan wabah PMK,” kata Bupati Sugiri, Kamis (16/6/2022).
Dana tersebut bakal digunakan untuk menangani PMK selama tiga bulan ke depan. Pengalokasian dana meliputi pengadaan obat, satgas, penanganan, serta kerja serentak dari berbagai sektor.
Bupati Sugiri juga menegaskan, seluruh biaya pengobatan gratis ditanggung pemerintah. Ia berharap dengan begitu akan lebih mudah ditangani dan dipetakan.
“Kami percepat penanganan selama tiga bulan ke depan. Dengan penanganan yang biayanya ditanggung oleh pemerintah, semoga PMK cepat tertangani dan bisa dipetakan sebarannya,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.
Hingga saat ini, sekitar 3000 lebih sapi terjangkit virus PMK dan ratusan ekor sapi mati tiap harinya. Akibatnya, peternak merugi hingga miliaran rupiah, bahkan ekonomi berujung lumpuh total.
“Saya mewakili para peternak memohon kepada wakil rakyat/dinas terkait untuk membantu peternak yang ada di Kecamatan Pudak. Kami membutuhkan bantuan antibiotik. Jika tidak cepat, kerugian akan semakin besar. Kerugian peternak luar biasa besar saat ini karena satu sapi bernilai 25 juta, jika setiap hari secara total kerugian 2,5 miliar per hari. Sehingga ekonomi peternak sekarang ini lumpuh total,” keluh Sutris, peternak sapi perah asal Kecamatan Pudak.
Sutris bersama masyarakat Pudak lainnya juga menghadapi ketakutan yang luar biasa akibat serangan PMK ini. Karena PMK yang ada di kecamatan yang menjadi sentra industri susu tersebut sudah semakin meluas akibat keterbatasan obat-obatan dan tim medis veteriner.
Selain di Kecamatan Pudak, PMK juga meluas di beberapa kecamatan lainnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS