MADIUN – Wali Kota Maidi mengatakan, Kota Madiun berhasil dalam upaya pembangunan manusia. Hal itu dapat dilihat dari capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Madiun yang berada di urutan ketiga se-Jawa Timur.
IPM Kota Madiun mencapai 81,25 pada 2021 lalu, meningkat dari tahun sebelumnya. Dinas Sosial dinilai berperan penting lantaran kesehatan, pendidikan, dan ekonomi menjadi komponen IPM.
Hal tersebut disampaikan Maidi saat membuka lokakarya perencanaan program untuk 2023 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun, di Hotel Aston Madiun, Selasa (15/2/2022).
“Dinsos itu casing-nya kemiskinan. Karenanya, program-program yang disusun harus maksimal dan optimal,” kata Maidi.
“Kalau kemiskinan tinggi, pendapatan masyarakat rendah, ekonomipun turun. Jelas ini berpengaruh pada angka IPM kita,” imbuhnya.
Wali kota dari PDI Perjuangan ini berharap capaian pada 2021 lalu menjadi tolak ukur penentuan program kerja untuk 2023 mendatang. Dia juga mengapresiasi capaian standar pelayanan minimal bidang sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak juga cukup baik.
Bahkan, realisasi rehabilitasi sosial dasar untuk lansia telantar di luar panti hingga 204,44 persen. Hal itu salah satunya lantaran seringnya giat bersepeda wali kota hingga ke masyarakat bawah dan menemukan lansia yang belum ter-cover bantuan sebelumnya.
“Kita berdosa kalau terus membangun tempat yang gemerlap di tengah kota, tetapi masih ada warga dengan kondisi yang memprihatinkan. Yang seperti ini harus menjadi prioritas,” pungkasnya.
Untuk diketahui, lokakarya perencanaan program untuk 2023 ini juga melibatkan berbagai perwakilan masyarakat dan organisasi yang berkaitan dengan bidang sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak tersebut. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS