
SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini berharap Surabaya dengan venue Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) bisa terpilih sebagai salah satu penyelenggara gelaran Piala Dunia U-20 2021.
Keinginan itu disampaikan Risma setelah FIFA menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
FIFA pun akan menetapkan delapan dari 10 kota yang disodorkan PSSI untuk menjadi kota penyelenggara. Surabaya sendiri menjadi salah satu dari 10 kota yang disiapkan menjadi kota penyelenggara Piala Dunia U-20 2021.
Meski penyelenggaraan masih dua tahun lagi, namun Risma menegaskan Surabaya sudah siap melakukan perbaikan.
“Saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan YME mengabulkan keinginan saya untuk membanggakan anak-anak Surabaya yang sangat berharap Surabaya menjadi salah satu kota penyelenggara Piala Dunia U-20,” kata Risma, kemarin.
Risma mengatakan dirinya akan berusaha sekuat tenaga menyiapkan perhelatan Piala Dunia U-20. Meski tak lagi menjabat sebagai wali kota saat penyelenggaraan, dirinya tetap melakukan persiapan secara maksimal.
“Meski nanti saya tidak lagi menjadi wali kota saat penyelengaraan Piala Dunia, saya akan berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan jadi tuan rumah,” kata wali kota yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengakui butuh kerja keras untuk menyiapkan segala persyaratan yang diminta PSSI dan FIFA. Namun dirinya siap memenuhi persyaratan itu.
Bahkan dia merencanakan merampungkan perbaikan sejumlah fasilitas pendukung dalam waktu enam bulan ke depan saat dilakukan evaluasi PSSI.
“Kalau tidak salah enam bulan lagi akan ada evaluasi. Saya akan siapkan sejauh mana progres. Misalnya jaringan fiber optic di Stadion Gelora Bung Tomo harus sudah tersedia. Insya Allah, fasilitas itu sudah tersedia pada bulan Desember,” beber Risma.
Selain jaringan fiber optic, pembenahan lima lapangan termasuk Stadion GBT akan digeber. Ada pun lima lapangan yang akan diperbaiki yakni Stadion GBT, Lapangan Karanggayam, Lakarsantri, Sambikerep, dan Sememi.
“Ada juga lima lapangan pendukung yang jaraknya tidak jauh dari lapangan utama maupun hotel tim. Kami akan menyiapkannya. Setelah itu saya akan memimpin rapat apa yang harus dilakukan untuk pembenahan lapangan,” ujarnya.
“Lakarsanti dan Sambikerep sudah ada penutup (tribun). Tinggal dua ini yang belum ada penutup. Saya harus menata yang lapangan Karanggayam,” kata Risma lagi.
Hal lain yang menjadi perhatian Risma yakni pengadaan single seat untuk Stadion GBT. Begitu juga dengan rumput lapangan.
“Secara persyaratan (lapangan latihan) kita sudah terpenuhi. Hanya saya malu kalau toilet, ruang ganti, dan sebagainya jelek. Jadi harus diperbaiki. Ini yang saya kejar. Dalam enam bulan cukup untuk kita benahi infrastruktur itu, terutama lima lapangan pendukung,” ucapnya. (goek)