JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengutip kata-kata Presiden I RI, Soekarno, saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) Leaders’ Summit 2017, di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (7/4/2017).
“Sebagaimana disampaikan secara amat bijaksana oleh pendiri Indonesia, Soekarno, lebih dari setengah abad lalu, internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam bumi nasionalisme. Sebaliknya, nasionalisme tidak bisa tumbuh subur kalau tidak hidup dalam taman sari internasionalisme,” kata Jokowi, di hadapan para kepala negara dan delegasi IORA.
Jokowi menilai, kata-kata yang disampaikan Proklamator Indonesia itu masih relevan dengan kondisi global saat ini. Di satu sisi, nilai nasionalisme setiap warga negara harus dipupuk sekuat mungkin.
Meski demikian, internasionalisme maupun kerja sama antar-negara harus tetap dipupuk. “Internasionalisme kita harus berakar pada nasionalisme. Nasionalisme yang tulus. Yang berani melakukan yang terbaik untuk jangka panjang. Bukan yang memancing atau terpancing oleh emosi sesaat,” ujar Jokowi.
KTT IORA diikuti negara-negara di kawasan Samudera Hindia. Kepala Negara/Kepala Pemerintah yang hadir di antaranya Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, PM Australia Malcolm Turnbull, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, Presiden Mozambik Filipe Nyusi, PM Bangladesh Sheikh Hasina, dan PM Malaysia Najib Razak.
KTT IORA ditutup Jokowi pada Selasa sore. Jokowi mengatakan, konferensi yang digelar sejak Senin kemarin ini berhasil melahirkan dokumen Jakarta Concord.
Dalam dokumen itu, negara-negara yang berada di kawasan Samudera Hindia menyepakati sejumlah hal.
Poin yang disepakati yakni memajukan keamanan dan keselamatan maritim, meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, memajukan pengembangan dan pengelolaan perikanan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab.
Ada juga kesepakatan memperkuat pengelolaan resiko bencana, memperkuat kerja sama akademis dan ilmu pengetahuan serta memajukan kerja sama di bidang pariwisata dan kebudayaan.
“Selain enam kerja sama tersebut para pemimpin IORA juga mendorong agar IORA memperkokoh kerja sama tiga isu lainnya, yaitu blue economy, women empowerment, dan demokrasi tata pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi serta hak asasi manusia,” ucap Jokowi.
Satu hal yang paling utama yang menjadi keinginan semua pemimpin IORA, lanjut Jokowi, adalah dengan menciptakan Samudra Hindia sebagai kawasan yang aman dan damai.
Para pemimpin juga memiliki komitmen tinggi untuk menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 yang merupakan konstitusi untuk mengatur samudera itu.
“Kondisi Samudera Hindia yang aman dan damai menjadi prasyarat utama bagi pelaksanaan kerja sama di bidang-bidang yang lainnya,” ucap Jokowi. (goek/*)