MALANG – Kasus harian infeksi virus Covid-19 di Kota Malang terus menaik. Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika minta Pemkot Malang mengoptimalkan anggaran biaya tak terduga (BTT) 2022 sebesar Rp 85 miliar untuk menangkal gelombang ketiga Covid-19.
“Kota Malang sudah punya anggaran BTT Rp 85 miliar tahun ini untuk penanganan Covid-19. Saya kira gunakan saja anggaran itu. Kita sudah punya pengalaman gelombang kedua Covid-19, itu bisa dibuat untuk acuan menanggulangi gelombang 3,” ungkap Made, Senin (7/2/2022).
Oleh karena itu dia minta Pemkot Malang secara sigap dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19. Sehingga kasus yang tengah meningkat ini tidak menjadi gelombang ketiga.
“Kita lebih baik mencegah dari pada kejadian besar terjadi. Kami juga harapkan Pemerintah Kota Malang dan seluruh OPD serta seluruh Satgas Covid-19 Kota Malang bergerak bersama-sama,” imbuhnya.
Selain itu, dia minta masyarakat Kota Malang dapat memahami kondisi pandemi yang tengah meningkat kasus infeksi hariannya.
Salah satunya melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat dan tertib selama melakukan aktivitas maupun kegiatan terutama pada saat berada di luar rumah.
“Tentu saja dukungan dari masyarakat juga dibutuhkan untuk menyukseskan pencegahan Covid-19 di Kota Malang ini,” kata Made.
Dia menambahkan, DPRD Kota Malang siap melakukan pembatasan terhadap beberapa kegiatan. Seperti pembatasan kegiatan berupa pertemuan-pertemuan besar di DPRD Kota Malang apabila kasus harian Covid-19 terus meningkat.
“Berhubung pandemi meningkat terutama Omicron, kami tetap akan mengikuti instruksi pemerintah. Maka kami siap membatasi kegiatan seperti pertemuan-pertemuan besar,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS