BATU – Ada sosok milenial di antara peserta pendidikan kader pratama, yang selalu tampak bersemangat mengikuti sesi-sesi materi sekolah kader Partai yang digelar Badiklatda PDI Perjuangan Jawa Timur di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu.
Anak muda tersebut, yakni Redam Guruh Krismantara, 23, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Di sela kegiatan di hari ketiga, Minggu (3/10/2021), Redam Guruh mengungkapkan perasaan senangnya bisa mengikuti pendidikan kader pratama ini, meski dirinya menjadi peserta termuda dalam kegiatan yang diikuti Ketua dan Sekretaris PAC PDIP dari 10 kabupaten/kota se-Jatim tersebut.
Baca: Badiklat DPD Yogya Kirim Peserta ke Pendidikan Kader Pratama Jatim, Untuk Ini…
“Sangat senang bisa bertemu para senior, dapat teman baru, dan mendengar suka duka mereka yang sudah lama berkiprah di PDI Perjuangan,” ungkap Redam kepada reporter Unit Media PDI Perjuangan Jatim.
Soal kiprahnya di dunia politik, dia mengatakan, ini merupakan salah satu niatnya yang ingin berbuat sesuatu yang berarti bagi masyarakat.
“Pada dasarnya keinginan saya pribadi untuk memilih berjuang untuk itu, melalui jalur PDI Perjuangan. Singkatnya karena saya juga mencintai Partai berlambang banteng moncong putih ini,” jelasnya.
Redam juga mengungkapkan, bahwa sudah sejak kecil mengenal PDI Perjuangan. Bersama ibunya yang juga polisi Banteng, Redam Guruh ikut turun ke masyarakat, berbaur dan memberi bantuan.
“Saya baru bergabung menjadi kader Partai pada tahun ini, tapi sejak kecil sudah ikut berbagai kegiatan PDI Perjuangan,” beber dia.

Meski masih pemula, alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya tersebut mengaku sudah sangat memahami wilayah yang dia pimpin, dan siap untuk membantu mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada di Kecamatan Singosari.
Baca juga: Bambang Logos: Berpartai Bukan Sekadar Endel-endelan Berebut Kekuasaan
Selama mengikuti pendidikan kader pratama sejak Jumat (1/10/2021), dirinya mengapresiasi panitia penyelenggara yang sudah memberikan materi, juga pemateri yang menurutnya luar biasa.
“Panitia sangat luar biasa, khususnya dalam menghadirkan materi. Salah satu yang saya sangat ingat tentang materi Pancasila 1 Juni 1945. Bagi saya itu dasar materi yang sangat penting,” tandasnya.
Menurut Redam Guruh, Pancasila 1 Juni 1945 merupakan ideologi PDI Perjuangan untuk bergerak, dan sebagai alat gerak. “Jadi harus terus diingat dan ditanamkan, jangan sampai lepas di tengah jalan,” ujar Redam.
Ada juga materi yang menurutnya berkesan baginya, yakni tentang metode berpikir Bung Karno. Redam menyebut, Bung Karno adalah role model bagi seluruh kader PDI Perjuangan.
“Melalui materi ini saya bisa memahami bagaimana Bung Karno benar-benar luar biasa dalam meletakkan dasar-dasar berdirinya Negara Indonesia,” katanya.
Sebagai seorang founding fathers, sebut Redam, Bung Karno merupakan pribadi yang luar biasa. Terutama dalam segi pemikiran dan tindakan yang telah diabdikannya kepada bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, sebagai kader ideologis yang mengilhami ajaran-ajaran Bung Karno, adalah tugasnya untuk bisa melanjutkan perjuangan mewujudkan cita-cita Bung Karno terutama terkait ajaran Trisakti-nya.
“Ini adalah tugas ideologis yang kemudian menjadi tanggung jawab saya sebagai pemimpin Partai di Kecamatan Singosari untuk turun ke tengah-tengah masyarakat. Bagaimana ajaran-ajaran Bung Karno benar-benar bisa membumi,” pungkas dia. (yols/pr)